BBPBAP Jepara percepat pengembangan klaster bandeng
Jumat, 21 Juli 2023 19:58 WIB
"Tahun 2023 BBPBAP Jepara menggarap setidaknya 200 hektare untuk pengembangan usaha budidaya bandeng berbasis klaster di Desa Ujungwatu, Kecamatan Donorejo, Kabupaten Jepara," kata Kepala BBPBAP Jepara Supito dalam keterangannya usai melakukan tebar benih bandeng di Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara, Jumat.
Sebelumnnya BBPBAP Jepara telah berhasil mengembangkan usaha budidaya bandeng dengan teknologi tradisional dan semi intensif sejak ditetapkannya Kecamatan Donorojo sebagai Kampung Perikanan Budidaya 2021.
Supito menyatakan komitmen untuk mendorong perekonomian masyarakat Jepara dengan memanfaatkan potensi unggulan yang dimiliki karena komoditas bandeng merupakan alternatif yang bisa digarap karena Jepara memiliki keunggulan komparatif yang tinggi.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, yakni Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta, Plt Ketua DPRD Kabupaten Jepara Masykuri, perwakilan dinas terkait, unsur Forkompida dan pemangku kepentingan lainnya.
Supito menjelaskan bahwa kampung perikanan budidaya bandeng di Jepara memiliki luas lahan potensial 200 hektare, terdiri atas lima kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) dengan jumlah anggota 75 pembudidaya.
Menurut dia, kampung budidaya bandeng ini, telah memberikan bukti nyata adanya peningkatan ekonomi masyarakat terutama terhadap daya beli pembudidaya ikan. Ke depan dalam jangka pendek, kampung ini ditargetkan memberikan "multiplier effect" bagi perputaran ekonomi lokal.
Oleh karena itu, kata Supito, konsep BBPBAP sejak awal yakni bagaimana mendorong terciptanya bisnis bandeng secara terpadu dari hulu ke hilir.
"Kajian oleh Unsoed Purwokerto bersama tim Sosek BBPBAP Jepara, menunjukkan adanya dampak peningkatan nilai tukar pembudidaya ikan (NTPi) yang cukup signifikan," ujarnya.
Hal itu, kata dia, membuktikan usaha yang diberikan BBPBAP Jepara melalui program klaster budidaya bandeng mampu mendongkrak daya beli pembudidaya, sehingga perlu digenjot ke depan. Sedangkan BBPBAP Jepara bersama Pemkab Jepara dan swasta juga akan mendorong penggarapan di zona hilirnya.
Sementara upaya promosi produk bandeng Jepara, BBPBAP Jepara juga berencana mengawali dengan PT Bhumi Jati Power, sehingga nilai tambah bisa bergulir di Jepara karena sebelumnya komitmen dengan PT Bhumi Jati Power untuk merencanakan program sejenis dari pembiayaan non APBN, tetapi melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (Coorporate Social Responsibility/CSR).
Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta menambahkan kegiatan kampung perikanan budidaya bandeng di Ujungwatu Jepara bisa menjadi pengungkit ekonomi masyarakat.
Dia berharap masyarakat pembudidaya dengan menciptakan merek dari produk ikan bandeng yang diproduksi dengan nama Bandeng Presto Donorejo yang empuk dan lezat.
Pemerintah pusat melalui Ditjen Perikanan Budidaya KKP dan Dinas Perikanan Jepara memberikan dukungan pembentukan kampung bandeng dengan anggaran senilai Rp1,35 miliar.
Bantuan yang diberikan berupa benih ikan nila dan kepiting untuk dua pokdakan senilai Rp29,2 juta, calin induk nila untuk satu pokdakan senilai Rp594.000 dan lima paket kebun bibit rumput laut untuk Pokdakan Karimun senilai Rp170 juta, dengan total bantuan Rp199,79 juta, dukungan sarana dan prasarana lele bioflok sebanyak tiga pokdakan dengan nilai Rp600 juta, dan klaster tambak bandeng untuk satu pokdakan senilai Rp750 juta.
Ketua Pokdakan Sido Maju II Miharsono bersyukur mendapatkan bantuan dari KKP, sehingga menjadi jalan keluar bagi peningkatan ekonomi masyarakat di Desa Donorojo karena bandeng telah menjadi alternatif usaha yang punya peluang ekonomi besar.
Baca juga: KUD Mino Saroyo: Nelayan Cilacap memasuki masa panen ikan
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor:
Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2024