Logo Header Antaranews Jateng

Pemprov Jateng pastikan bantu perbaikan rumah terdampak kebakaran

Rabu, 4 Oktober 2023 14:21 WIB
Image Print
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana menyerahkan bantuan kepada para pengungsi di Solo, Jawa Tengah, Rabu (4/10/2023). ANTARA/Aris Wasita
Solo (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) memastikan pemerintah membantu perbaikan rumah terdampak kebakaran di Solo yang terakhir tercatat ada tujuh unit.
 
"Saat ini sedang kami data, Insya Allah kami bersama dengan Pemkot Surakarta membantu untuk perbaikan rumah tersebut," kata Penjabat (Pj) Gubernur Jateng Nana Sudjana di sela meninjau lokasi pengungsian di Solo, Rabu.
 
Selain memberikan bantuan untuk perbaikan rumah yang terdampak kebakaran, pihaknya juga membantu kebutuhan logistik para pengungsi.
 
"Totalnya ada 53 pengungsi dan tidak ada korban manusia (akibat kejadian kebakaran). Pemprov dan pemkot memberikan bantuan dalam bentuk sembako," katanya.
 
Ia juga mengapresiasi sikap masyarakat yang bergotong-royong memberikan bantuan kepada para pengungsi.
 
"Empati masyarakat sangat besar. Bantuan dari masyarakat bukan hanya dari Surakarta, tapi juga Karanganyar, Boyolali. Ke depan harus dijaga, dilestarikan budaya gotong-royong ini," katanya.
 
Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surakarta Nico Agus Putranto mengatakan hingga saat ini pengungsi yang masih bertahan di pengungsian ada dua kepala keluarga yang totalnya terdiri dari sepuluh jiwa.
 
"Ini perlu ada pemikiran kelanjutan seperti apa. Yang rumahnya kebakar ada yang tinggal di keluarganya, ada yang belum tahu mau ke mana, yang masih bingung ya dua kepala keluarga ini di sini," katanya.
 
Oleh karena itu rencana awal pihaknya akan membuka posko pengungsian selama tiga hari sambil melihat perkembangan ke depan. "Bisa saja diperpanjang, bisa diperpendek," katanya.
 
Terkait dengan penempatan selanjutnya para korban kebakaran, menurut dia, perlu ada koordinasi lebih lanjut dengan dinas terkait, termasuk juga komunikasi dengan para korban.
 
"Daripada kami arahkan tapi nggak sesuai, tapi kami berikan alternatif. Ini yang rumahnya rusak total," katanya.
 
Menurut dia, untuk total kerugian juga belum dapat ditaksir karena masih perlu komunikasi dengan para pemilik rumah. "Isinya apa saja kan kami belum tahu," katanya.
 

Pewarta :
Editor: Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2024