Logo Header Antaranews Jateng

BPBD Boyolali imbau masyarakat waspada bencana

Kamis, 9 November 2023 06:00 WIB
Image Print
Kepala BPBD Kabupaten Boyolali Suratno saat memberikan keterangan di Kantor BPBD Boyolali, Rabu (8/11/2023). (ANTARA/Bambang Dwi Marwoto)
Boyolali (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, mengimbau masyarakat mewaspadai bencana alam angin kencang memasuki pancaroba dalam peralihan musim kemarau ke musim hujan di 22 kecamatan di wilayah itu, mulai November 2023.

Kepala BPBD Boyolali Suratno di Boyolali, Rabu, mengatakan memasuki musim pancaroba saat ini, pihaknya mengimbau masyarakat untuk mewaspadai bencana angin kencang, banjir, dan tanah longsor di daerah rawan bencana.

Suratno mengatakan di wilayah Boyolali saat ini, sudah mulai mendekati musim hujan dan beberapa hari sebelumnya terjadi bencana angin kencang di wilayah Kecamatan Andong, Ngemplak, dan Klego. Akibat kejadian itu, menyebabkan sejumlah rumah rusak.

Bahkan, jika ada pohon yang berdiri di dekat rumah diperkirakan bisa membahayakan sebaiknya di tebang saja untuk menghindari terjadinya pohon tumbang.

Suratno mengatakan terjadinya bencana angin kencang pada musim hujan secara tiba-tiba, sehingga persiapan dini untuk mengantisipasi pohon tumbang perlu dilakukan. Kejadian angin kencang memang tidak bisa diprediksi dan dapat datang kapan saja.

"Kalau dilihat di wilayah Boyolali bagian utara yang terkena musibah angin kencang itu, pada hari pertama hujan terus disertai adanya angin kencang sehingga perlu diwaspadai," katanya.

Menurut dia, adanya kejadian angin kencang yang mengakibatkan korban jiwa sebanyak dua orang yakni ibu dan anak hanyut di sungai di Desa Karangmojo, Kecamatan Klego Boyolali beberapa waktu lalu, menjadi pembelajaran bagi warga masyarakat lainnya di Boyolali.

Pihaknya mencatat ada kejadian dua orang korban jiwa akibat hanyut di sungai tersebut menjadi pembelajaran semuanya. Kejadian itu, berawal dari angin kencang dan disertai hujan. Sehingga, warga perlu waspada dan hati-hati jika di perjalanan kemudian terjadi hujan.

Selain itu, pihaknya juga mengingatkan kepada warga apabila terjadi hujan lebat kemudian berteduh harus melihat situasi dan kondisi di lingkungan sekitarnya.

Warga saat berteduh sebaiknya tidak di bawah pohon. Karena, sangat berbahaya bagi keselamatan jiwa dan harus melihat kondisi sekitarnya. Dikhawatirkan jika terjadi adanya petir dan angin kencang di kawasan itu.

Olah karena itu, pihaknya mengajak semua elemen masyarakat untuk selalu mewaspadai dengan adanya bahaya bencana angin kencang, tanah longsor, dan banjir. Karena, memasuki musim hujan tahun ini, tidak tertutup kemungkinan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Kami meminta warga tetap siaga yang bertempat tinggal di wilayah yang memiliki potensi bencana banjir, tanah longsor dan angin kencang. Bagaimana melakukan penyelamatan secara mandiri apabila terjadi musibah bencana alam. Tentunya dengan adanya bencana alam itu, tanggung jawab bersama baik pemerintah maupun warga masyarakat," katanya.*

Pewarta :
Editor: Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2025