Keluarga pasien: Anggapan JKN hanya tanggung 3 hari di RS itu hoaks
... semua dijamin oleh BPJS Kesehatan. Jadi, ... jangan percaya dengan berita-berita yang tidak benar
Banyumas (ANTARA) - Kehadiran Program JKN yang diselenggarakan BPJS Kesehatan memberikan kesan positif bagi Noviana.
Ditemui saat menemani ayahnya menjalani perawatan kanker di salah satu rumah sakit di Purwokerto, Noviana menceritakan kisahnya sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) kepada Staf Edukasi Penanganan Pengaduan Peserta di Rumah Sakit BPJS Kesehatan Cabang Purwokerto.
“Para peserta JKN tidak perlu takut, anggapan bahwa rawat inap hanya ditanggung 3 hari itu hanya hoaks. Terbukti pada ayah saya, 4 hari di ICU dan sudah lebih dari 3 hari ini di bangsal rawat inap, semua dijamin oleh BPJS Kesehatan. Jadi, untuk peserta JKN lainnya, jangan percaya dengan berita-berita yang tidak benar. BPJS Kesehatan selalu memberikan perlindungan kepada kita sesuai dengan kebutuhan medis pasien,” ujar Noviana yang juga peserta JKN segmen pekerja penerima upah (PPU) kelas 1.
BPJS Kesehatan tidak membatasi durasi rawat inap peserta JKN. Durasi atau lama waktu peserta rawat inap akan menyesuaikan dengan kebutuhan medis yang bersangkutan. Apabila dokter penanggung jawab menyatakan pasien BPJS Kesehatan sudah layak atau terkendali penyakitnya, maka barulah akan dipulangkan.
Noviana mengungkapkan, diriya terus mengingatkan keluarganya untuk mendaftarkan diri sebagai peserta JKN agar mempunyai jaminan perlindungan kesehatan.
“Saya juga selalu menekankan kepada keluarga saya yang belum menjadi peserta JKN untuk segera mendaftarkan diri mereka sebagai peserta JKN. Saya rasa Program JKN akan sangat membantu kita ketika sedang mengalami musibah sakit dan harus mendapatkan perawatan rawat inap bahkan sampai perawatan intensif,” tambah Noviana.
Ia mengucapkan terima kasih kepada peserta JKN yang telah rutin dan tepat waktu membayar iuran demi kepentingan orang banyak.
“Matur nuwun untuk peserta JKN yang sudah membayarkan iurannya secara rutin karena secara tidak langsung hal itu juga membantu biaya pengobatan ayah saya. Untuk teman-teman peserta yang sudah mendaftar, mari kita membayar iuran secara rutin karena iuran teman-teman yang masih sehat akan membantu yang sedang sakit,” ucapnya.
Noviana bersama keluarganya memutuskan untuk menaikkan kelas perawatan ayahnya dan bersedia membayar selisih biaya perawatan sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.
“Selama ini ayah mendapatkan fasilitas di kelas satu tapi untuk kenyamanan, kami mengambil kelas di atasnya, yaitu kelas VIP atau terkadang juga kelas VVIP. Tapi alhamdulillah selisih biaya antara kelas satu dengan kelas VIP maupun kelas VVIP masih sangat terjangkau untuk kami,” tuturnya.
Noviana bersyukur dokter spesialis dan dokter jaga selalu sigap merawat sang ayah. Tidak hanya itu, ia mengapresiasi BPJS Kesehatan karena sudah membantu keluarganya yang sampai dengan saat ini, sang ayah sudah keluar masuk rumah sakit sekitar lima sampai enam kali.
“Seperti yang kita tahu kanker bukan sesuatu yang simpel. Ketika kanker sudah menjalar ke mana-mana, otomatis akan membutuhkan biaya sangat banyak. Alhamdulillah sekali Program JKN sangat membantu kami dalam meringankan biaya-biaya yang ada. Kami sekeluarga mengucapkan terima kasih sekali untuk BPJS Kesehatan karena kami sangat terbantu. Semoga pelayanannya lebih oke lagi, lebih keren lagi, dan lebih banyak membantu masyarakat di Indonesia. Sukses selalu untuk BPJS Kesehatan,” pungkasnya. ***
Pewarta : ksm
Editor:
Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2024