Logo Header Antaranews Jateng

Dosen Unsoed jadi peneliti tamu di FIO-MNR China

Selasa, 9 April 2024 14:24 WIB
Image Print
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unsoed bersama dengan First Institute of Oceanography-Ministry of Natural Resources (FIO-MNR) China melakukan kerja sama penelitian "Marine Expedition and Tidal Forecast (MarExplore)". ANTARA/HO-Unsoed
diharapkan kegiatan kerjasama penelitian ini dapat mewujudkan tujuan yang diinginkan
Purwokerto (ANTARA) - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) bersama dengan First Institute of Oceanography-Ministry of Natural Resources (FIO-MNR) China melakukan kerja sama penelitian "Marine Expedition and Tidal Forecast (MarExplore)". 

Riset yang dilaksanakan dalam rangka peningkatan pemahaman tentang dinamika laut serta dampak iklim dan ekologi di laut Indonesia dan perairan sekitarnya, serta pemahaman tentang teknologi observasi dan pengumpulan data laut yang baru.

Implementasi kerja sama tersebut, tim penelitian dari Pusat Riset Energi Baru Terbarukan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Pusris EBT-LPPM) melakukan visiting researcher ke First Institute of Oceanography yang berada di kota Qingdao, China. 

Kegiatan tersebut dilaksanakan selama 8 hari, yakni pada tanggal 22-29 Maret 2024 dengan Kepala Pusat EBT LPPM Roy Andreas, Ph.D selaku ketua peneliti. 

Roy mengatakan berbagai kegiatan telah dilaksanakan sebagai bagian dari persiapan pelaksanaan Cruise MarExplore dan operasional Sea Tidal Current Prediction System. 

Menurut dia, kegiatan tersebut diikuti oleh anggota peneliti dari LPPM dengan berbagai latar belakang bidang riset, antara lain Dr. Amron dengan spesialisasi Marine Bioaccoustic, Mukti Trenggono, M.Si di bidang physical oceanography and Marine Observation, Rizqi Rizaldi, M.Si dalam keilmuan Marine Instrumentation, dan Dadang Iskandar, M.Eng dari bidang Information System. 

Baca juga: Unsoed terima 2.464 mahasiswa baru jalur SNBP 2024

Dalam rangkaian kegiatan tersebut juga dilakukan kunjungan ke beberapa industri pengembangan dan pembuatan terhadap software serta instrumen kelautan seperti Hai Yan Electronic Co. Ltd yang merupakan industri pembuatan Accoustic Doppler Current Profiler, Mooring Buoy, Marine IT System, dan peralatan oseanografi lainnya. 

Kemudian ke Tsingtao Hydrovo Technology Co. Ltd yang memproduksi Waveglider; SeaHorizon Solution dengan produk sub-marine glider, serta Qingdao Leice Transient Tech yang fokus pada Pengembanga WindLidar. Aktivitas berupa simulasi merangkai mooring system juga dilakukan baik dalam teknis deploy maupun recovery. 

"Dua kegiatan ini merupakan modal penting dalam pelaksanaan cruise MarExplore yang direncanakan akan melakukan deployment sub surface dan bottom mooring. Selain itu, penerapan pengamatan cerdas ekologi kelautan (SMART Ecology Perception) juga dipraktikan selama kegiatan berlangsung," jelas Roy.

Ia mengatakan kunjungan penelitian ditujukan untuk memantapkan kesiapan tim baik dari LPPM maupun FIO-MNR dalam melaksanakan semua aktivitas yang telah dituangkan dalam kesepakatan sebelumnya berupa teknologi pengamatan dan pengumpulan data laut terintegrasi yang cerdas, observasi pesisir dan ekspedisi laut, serta sistem prakiraan arus pasang surut laut Indonesia.
 
"Dengan persiapan yang matang, diharapkan kegiatan kerjasama penelitian ini dapat mewujudkan tujuan yang diinginkan," kata Roy.

Baca juga: Ada dosen Unsoed di balik kesuksesan pebulutangkis Indonesia dalam All England 2024
Baca juga: Belasan mahasiswa Unsoed raih beasiswa IISMA tahun 2024
Baca juga: Inilah amalan-amalan sunah pada bulan Ramadhan

 

Pewarta :
Editor: Sumarwoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024