Cabai kering bertahan satu tahun lebih
Temanggung (ANTARA) - Harga cabai di pasaran kadang tidak menentu, bisa di atas harga rata-rata dan juga dapat di bawah harga pasaran dan perubahan itu terjadi dengan cepat.
Untuk mengatasi perubahan harga cabai yang tidak menentu tersebut ada beberapa cara yang dilakukan petani, yaitu dengan mengeringkan cabai di saat harga murah.
Jangan dibuang jika harga cabai murah karena dengan ketekunan petani masih bisa mendapatkan uang dengan cara mengeringkan cabai tersebut.
Gabungan kelompok tani penghasil cabai di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, bekerja sama dengan perusahaan pembenihan menghasilkan biji cabai berkualitas.
Dari limbah pembuatan benih cabai tersebut berupa kulit cabai kemudian dikeringkan dan menghasilkan beberapa produk cabai yang diminati masyarakat.
Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Rahayu Makmur di Desa Bansari, Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung Hendi Nurseto, menyampaikan kulit cabai kering itu antara lain digunakan untuk dibuat bon cabai.
Selama ini pihaknya bekerja sama dengan kelompok tani untuk menanam cabai, kemudian hasil panennya dia yang menampung untuk dijadikan benih cabai.
Harga cabai dalam perjanjian kontrak berkisar Rp22.000-25.000 per kilogram, di kala harga pasar lebih tinggi boleh dijual ke luar 40 persen dan 60 persen dikirim kepada Gapoktan Rahayu Makmur.
Dengan pematokan harga beli tersebut dapat meminimalisir ketika harga jatuh petani tetap untung, sedangkan kalau harga tinggi keuntungan bertambah karena masih bisa menjual 40 persen dari hasil panen ke luar.
Walaupun baru sedikit, baru beberapa petani bergabung ternyata responnya bagus, kerja sama ini sudah berjalan tahun ketiga.
Ada sekitar 50 petani yang tergabung dalam lima kelompok tani ikut dalam program tersebut.
Waktu harga cabai di pasar murah Rp10.000 per kilogram harga di petani tetap Rp22.000-Rp25.000, kadang petani yang tidak ikut mitra mau ikut dijual ke sini tetapi pihaknya tidak bisa menerima, karena menerapkan empat kali sortir.
Gapoktan Rahayu Makmur menjamin benih cabai yang dihasilkan berkualitas dan secara prosedur harus melewati tahapan untuk mendapatkan kualitas bagus.
Untuk mendapatkan benih atau biji satu kilogram membutuhkan cabai sekitar 20-25 kilogram.
Ada untuk komoditas cabai yang ditanam di daerah Bansari ini dibuat untuk benih selanjutnya untuk produk kedua ada bon cabai dan ada chili oil , luas lahan sekitar 10 hektere, yang ditanam di kelompok tani di Kecamatan Bansari dan juga di Temanggung.
Untuk produk olahan cabai sendiri pangsa pasarnya sangat luas dan juga permintaan pasar juga besar karena dari masyartakat juga menyukai dari produk-produk olahan cabai sehingga lebih praktis dan juga lebih mudah untuk di dapatkan .
Bon cabai atau sambel wuwur di sini prosesnya dari petani ambil cabai yang masih segar setelah itu digiling, kemudian diambil bijinya setelah itu cangkang atau kulitnya dikeringkan.
Kulit cabai kering tersebut bisa dimanfaatkan untuk membuat beberapa produk di situ ada "chili pouder" (cabai bubuk), ada sambel wuwur dan ada juga "chili oil" yaitu bumbu dapur yang terbuat dari cabai dan minyak sayur yang memberikan rasa pedas dan aroma yang khas.
Ketiga produk tersebut merupakan hasil diversifikasi dari komoditas cabai yang ada di daerah Bansari. Harga di sini untuk bon cabai sekitar Rp15.000 per pack isi 50 gram , untuk chili oil Rp20.000 per 100 miligram.
Untuk pemasaran secara online dan juga toko-toko yang ada di daerah Temanggung sehingga harapannya ke depan produksi semakin besar .
Jenis tanaman cabai yang dibudidayakan oleh kelompok tani tersebut antara lain jenis cabai rawit hijau, rawit putih dan cabai keriting.
Untuk prosesing per minggu antara 500-1000 kilogram cabai basah.
Di sisi lain, di Kabupaten Temanggung juga ada pengeringan cabai langsung dengan isinya dipasok ke beberapa perusahaan di Jawa Barat dan di Solo Jawa Tengah.
Seorang warga Desa Muntung, Kecamatan Candiroto, Antok menuturkan dia sudah menjadi pengepul cabai kering sejak tahun 2020.
Hasil pengeringan cabai dikumpulkan dari para petani di kawasan Gunung Sindoro, Sumbing, dan Prahu dalam bentuk cabai kering belum dihilangkan tangkainya.
Untuk memisahkan tangkai dari cabai ini menjadi pekerjaan para ibu rumah tangga sekitar dengan ongkos setiap satu kilogram cabai dengan upah Rp2.000.
Setiap pagi ada yang mengambil 10 kilogram atau lebih untuk memisahkan cabai dari tangkainya. Dalam satu atau dua hari biasanya sudah diantar dan sudah bersih dari tangkainya.
Untuk mengeringkan cabai basah hingga kering memerlukan waktu sekitar tujuh hari.
Harga cabai kering harganya juga naik atau turun, tetapi turunnya tidak drastis, kalau cabai basah mungkin dari Rp50.000 per kilogram besuk turun menjadi Rp25.000 per kilogram dan langsung jatuh di Rp10.000.
Kalau cabai kering saat ini di angka aman-aman saja, paling murah sampai hari ini Rp14.00-Rp17.000 per kilogram untuk cabai putih.
Cabai kering bisa bertahan satu tahun tidak apa-apa, asalkan kering sungguhan.
Cabai kering bisa untuk menjaga ketahanan pangan, karena bisa bertahan satu tahun lebih. Waktu harga cabai mahal tinggal ambil kemudian direndam langsung digodok atau dimasak tidak ada bedanya dengan cabai yang baru petik.
Editor:
Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2024