Logo Header Antaranews Jateng

Pemkot Surakarta imbau masyarakat lakukan PSN serentak antisipasi DBD

Selasa, 3 Desember 2024 08:18 WIB
Image Print
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta Tenny Setyoharini memberikan keterangan kepada wartawan di Solo, Jawa Tengah, Senin (2/12/2024). ANTARA/Aris Wasita

Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta mengimbau masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) serentak untuk mengantisipasi penularan demam berdarah dengue (DBD).

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta Tenny Setyoharini di Solo, Jawa Tengah, Senin mengatakan terus mengingatkan kepada masyarakat untuk melakukan PSN secara rutin.

"Dari awal tahun kami sudah menyampaikan ke masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi musim hujan di awal tahun," katanya.

Ia mengatakan setiap tahun terus mengingatkan PSN secara rutin dan serentak sehingga kegiatan tersebut bisa mengendalikan perkembangbiakan nyamuk.

Selain itu, pihaknya menekankan perlunya meningkatkan daya tahan tubuh, perilaku hidup bersih dan sehat, dan makan gizi seimbang.

"Yang juga perlu diperhatikan adalah istirahat cukup, olahraga, jaga lingkungan, PSN secara rutin dan serentak," katanya.

Sementara itu, terkait dengan angka kasus DBD di Solo, dikatakannya, sejak semester dua tahun ini tren kasus mengalami penurunan.

Meski demikian, dikatakannya, jumlah kasus DBD tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu mengalami kenaikan lebih dari dua kali lipat.

"Dulu 99 kasus, sekarang 211 kasus sehingga memang perlu kewaspadaan kita semua," katanya.

Dari total kasus tersebut, sebelas di antaranya meninggal dunia. Ia mengatakan untuk pasien DBD yang meninggal dunia dari berbagai umur, yakni 0-5 tahun ada dua orang, 6-10 tahun ada empat orang, 11-15 tahun ada tiga orang, dan dewasa dua orang.

Oleh karena itu, ia meminta kepada masyarakat yang merasakan gejala panas, mual, muntah, dan lesu agar segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan.

"Dengan demikian, tidak terjadi keterlambatan penanganan untuk pasien DB," katanya.

Baca juga: Dinkes Kudus ajak masyarakat galakkan PSN untuk cegah DBD



Pewarta :
Editor: Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2024