Pemkot Surakarta tambah anggaran untuk penanganan stunting
Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta menambah anggaran untuk penanganan stunting yang saat ini jumlah kasusnya masih di angka 1.500.
"Jadi memang di 2025 kalau sesuai dengan rencana maka secara khusus anggaran untuk percepatan penurunan stunting ada tambahan Rp15 miliar," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Surakarta Purwanti, di Solo, Jumat.
Ia mengatakan anggaran sebesar Rp15 miliar tersebut menambah alokasi tahunan penanganan stunting sebesar Rp90 miliar.
"Kalau totalnya 2024 mencapai Rp90 miliar, dengan tambahan ini harapannya mendukung percepatan penurunan stunting," katanya.
Ia mengatakan nantinya anggaran tersebut akan tersebar di sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) terkait penanganan stunting.
"Kalau sesuai dengan kebijakan Pemerintah Kota Surakarta, kebijakan umum anggaran tahun 2025 salah satunya penurunan zero new stunting, tentu ini diikuti dengan anggarannya dalam rangka fokus pembangunan yaitu di SDM," katanya.
Sementara itu, dikatakannya, dari hasil penimbangan terakhir hingga saat ini masih ada sekitar 1.500 kasus stunting yang harus ditangani.
Ia mengatakan angka kasus tersebut meningkat menyusul penimbangan menyasar ke seluruh anak.
"Karena sekarang programnya yang tidak datang ke posyandu harus dipastikan dikunjungi untuk kemudian dilakukan pengukuran. Otomatis yang tahun kemarin atau selama ini belum dilakukan pengukuran kan diukur," katanya.
Ia mengatakan dengan lebih banyaknya jumlah anak yang diukur, terjadi kenaikan jumlah kasus stunting dari sekitar 1.200 di tahun 2023 menjadi sekitar 1.500 kasus pada tahun 2024.
Baca juga: Batang-perusahaan optimalkan program Genting untuk tuntaskan stunting
Pewarta : Aris Wasita
Editor:
Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2024