Logo Header Antaranews Jateng

Temanggung apel siaga penanggulangan bencana

Senin, 9 Desember 2024 13:45 WIB
Image Print
Penjabat Bupati Temanggung Hary Agung Prabowo meninjau perlengkapan penanganan bencana di Temanggung, Senin (9/12/2024). ANTARA/Heru Suyitno

Temanggung (ANTARA) - Sejumlah instansi di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, seperti TNI, Polri, BPBD, Satpol PP dan Penanggulangan Kebakaran, dan SAR melakukan apel kesiapsiagaan penanggulangan bencana wilayah di Polres Temanggung, Senin.

Penjabat Bupati Temanggung Hary Agung Prabowo dalam apel tersebut menyampaikan bahwa secara umum wilayah Kabupaten Temanggung ditinjau dari aspek geografis memiliki potensi terjadinya bencana alam, terutama longsor, puting beliung, dan banjir.

"Saya ingin menyampaikan bahwa penanggulangan bencana alam bukan hanya tugas pemerintah daerah, TNI, Polri, SAR maupun instansi terkait semata, namun kita semua harus menyadari tanggap bencana merupakan panggilan kemanusiaan dan menjadi tanggung jawab kita bersama selaku masyarakat Kabupaten Temanggung," katanya.

Menurut dia, apel ini bertujuan untuk mengecek kesiapan semua pemangku kepentingan terkait guna mengetahui kekurangan dan kelebihan masing-masing sehingga dapat mensinergikan serta saling mengisi kekurangan untuk menjadikan kekuatan yang solid guna tugas kemanusiaan tanggap bencana.

"Apel ini diharapkan tidak hanya seremonial belaka, tetapi benar-benar harus dijadikan momentum untuk meningkatkan sinergisitas dalam tugas-tugas kemanusiaan dan tanggap bencana," ujarnya.

Menurut dia, berbicara tentang penanggulangan bencana, setidaknya ada tiga hal pokok yang tidak dapat ditinggalkan, pertama, prabencana yaitu situasi di mana pada saat belum/tidak terjadi bencana tidak boleh lengah dengan kondisi ini, sekalipun berada pada kondisi aman namun perlu mengantisipasi melalui penyusunan rencana penanggulangan bencana yang baik sebagai bentuk upaya pencegahan dan mitigasi bencana.

Kedua, kondisi tanggap darurat bencana, yaitu pada saat terjadinya bencana. Penanganan bencana yang tepat diharapkan dapat meminimalkan jumlah korban baik jiwa maupun material, ini terkait dengan poin pertama, apabila perencanaan penanganan bencana telah tersusun dengan baik maka tindakan operasional pada saat terjadinya bencana dapat dilaksanakan dengan segera, mengingat segala sesuatunya telah dipersiapkan sebagai bentuk antisipasi.

Kemudian ketiga, pemulihan yang meliputi rencana rehabilitasi dan rekonstruksi pascaterjadinya bencana untuk mengembalikan kondisi daerah yang terkena bencana ke kondisi normal yang lebih baik, agar kehidupan dan penghidupan masyarakat dapat berjalan kembali

"Kami tegaskan bahwa berbagai hal tersebut terkait dengan penanggulangan bencana alam menjadi tanggung jawab kita bersama, peran saudara-saudara sekalian sangat berarti bagi para korban bencana alam," katanya.

Ia mengatakan bahwa dalam menghadapi bencana, respons yang cepat dan tepat sangat diperlukan sehingga harus memastikan seluruh elemen masyarakat mulai dari pemerintah, instansi terkait, relawan, hingga masyarakat umum memiliki pemahaman dan keterampilan yang cukup dalam menghadapi situasi darurat. Untuk itu, pelatihan simulasi serta peningkatan infrastruktur pendukung harus terus dilakukan secara berkala.

"Saya mengingatkan bahwa tugas kita tidak hanya berhenti pada persiapan, tetapi juga pada upaya mitigasi dan pemulihan pascabencana. Kita harus siap bekerja sama, saling membantu dan berkoordinasi dengan baik agar dampak dari bencana bisa kita minimalkan," katanya.



Pewarta :
Editor: Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2024