Nelayan lengkapi diri dengan "life jacket" saat melaut
Demak (ANTARA) - Kesatuan Polisi Perairan (Polair) Kepolisian Resor Demak, Jawa Tengah, meminta nelayan setempat agar melengkapi diri dengan alat keselamatan saat melaut, khususnya jaket pelampung (life jacket) sebagai antisipasi ketika terjadi kecelakaan di laut.
"Semua kapal maupun perahu nelayan harus dilengkapi jaket pelampung yang merupakan alat keselamatan yang harus disiapkan sebelum melaut dan menjadi standar operasional prosedur (SOP) berlayar," kata Kepala Satuan Polisi Perairan (Polair) Kepolisian Resor Demak AKP Sulkan, di Demak, Sabtu.
Apalagi, kata dia, saat ini tengah memasuki musim baratan yang ditandai dengan angin kencang dan gelombang ombak yang tinggi, tentu alat keselamatan diri harus tersedia.
Ia juga mengimbau para nelayan untuk berhati-hati dan waspada selama melaut, karena saat ini sudah memasuki musim baratan.
Imbauan serupa juga disampaikan kepada orang tua yang mengajak anaknya berwisata di pantai untuk waspada.
"Pada siang hari, air laut biasanya mengalami pasang sehingga harus menjadi kewaspadaan orang tua saat berlibur di pantai atau wisata air lainnya," ujar dia.
Dalam rangka menjaga keamanan wilayah selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, pihaknya juga rutin mengingatkan masyarakat maupun nelayan untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca.
Spanduk dan banner imbauan untuk tetap waspada selama wisata di pantai, kata dia, juga dipasang di tempat-tempat strategis dengan harapan tidak ada peristiwa yang bisa merugikan masyarakat maupun nelayan.
Towo, salah satu nelayan mengakui masih melaut karena ombak di laut hanya berkisar 1 meteran.
Terkait alat keselamatan, nelayan asal Desa Morosari, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak itu, hanya mengandalkan drum plastik dan stirofoam karena untuk memakai jaket pelampung perlu membiasakan.
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor:
Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2024