Logo Header Antaranews Jateng

Pekalongan bentuk satgas penanganan PMK

Minggu, 9 Februari 2025 16:15 WIB
Image Print
Petugas Kesehatan Dinas Pertanian dan Pangan Kota Pekalongan sedang melakukan pemeriksaan pada hewan ternak untuk mencegah penyebaran penyakit mulut dan kukuk di Pekalongan, belum lama ini. (ANTARA/HO-Humas Kota Pekalongan)

Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, membentuk tim satuan tugas penanganan penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak sebagai upaya mencegah penyebaran penyakit pada sapi.

Pejabat Otoritas Veteriner Dinas Pertanian dan Pangan Kota Pekalongan Fitria Khurniawati di Pekalongan, Minggu, mengatakan bahwa tim satgas ini dibentuk sebagai upaya pencegahan, pengobatan, dan antisipasi wabah PMK.

"Ada 24 orang dalam satgas PMK yang masing-masing memiliki tugas. Satgas ini diharapkan menjadi garda terdepan dalam meminimalisasi penyebaran penyakit dan memberikan edukasi kepada para peternak," katanya.

Menurut dia, keberadaan satgas ini penting untuk memastikan langkah penanganan berjalan efektif dan merespons cepat setiap kasus penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak muncul.

Fokus utama satgas ini, kata dia, adalah melakukan pendataan dan pelaporan hewan ternak yang terpapar, pelaksanaan vaksinasi darurat, serta pengawasan ketat terhadap lalu lintas ternak.

Selain itu, edukasi kepada peternak juga menjadi prioritas penting untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dan melakukan pelaporan daring melalui Sistem Informasi Kesehatan yang terhubung langsung datanya dari kabupaten/kota terintegrasi dengan data di tingkat pusat.

Fitria mengatakan pihaknya akan terus memperketat pengawasan distribusi hewan ternak antar-daerah yang masuk ke daerah setempat.

"Setiap hewan yang masuk dan keluar dari wilayah Kota Pekalongan harus melalui pemeriksaan kesehatan memastikan tidak membawa virus PMK," katanya.

Selain itu, kata dia, vaksinasi juga diberikan kepada hewan ternak yang sehat dan pengulangan vaksin (booster) setiap 6 bulan sekali.

Ia menyebutkan pada pelaksanaan pemberian vaksin tahap pertama pada 16 Januari 2025 sudah ada 148 sapi milik para peternak yang sudah mendapatkan suntikan vaksin.

Kemudian, pada masyarakat yang menemukan hewan ternak yang mengalami gejala penyakit mulut dan kuku seperti lepuh di mulut atau kuku ternak, air liur berlebih, nafsu makan turun, kata dia, agar segera melapor kepada satgas penanganan PMK.

"Kami berharap dengan pembentukan satgas ini, dapat meminimalkan dampak PMK dan memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap keamanan produk peternakan lokal sehingga kesejahteraan peternak tetap terjaga," katanya.

 

 



Pewarta :
Editor: Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2025