
Target swasembada pangan jangan terganggu efisiensi anggaran

Purwokerto (ANTARA) - Pakar pertanian Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Prof Totok Agung Dwi Haryanto mengatakan, target swasembada pangan tidak boleh sampai terganggu dengan adanya efisiensi anggaran.
"Kebijakan pemerintah untuk efisiensi anggaran dengan target ada efisiensi Rp306,69 triliun tahun ini dan ditargetkan dalam tiga tahun (putaran, red.) mencapai Rp750 triliun," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu.
Efisiensi anggaran tersebut, kata dia, salah satunya ditujukan untuk mendukung pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang membutuhkan anggaran sebesar Rp71 triliun.
Dalam hal ini, lanjut dia, efisiensi anggaran tersebut dilakukan di seluruh kementerian maupun lembaga.
"Di Kementerian Pertanian dilakukan efisiensi anggaran sebesar Rp10,28 triliun atau 35,01 persen dari total anggaran, sehingga tentu akan mempengaruhi operasional dan kinerja Kementerian Pertanian," katanya.
Terkait dengan hal itu, dia mengharapkan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memiliki strategi dan upaya yang sebaik-baiknya, sehingga ketika melakukan efisiensi anggaran setiap pos kegiatan atau bahkan menghapus pos kegiatan yang kurang strategis, tidak sampai mengganggu target swasembada pangan.
"Dengan kata lain, target swasembada pangan tidak boleh terganggu adanya efisiensi anggaran karena swasembada pangan sangat urgen, terkait dengan banyak aspek, terkait dengan ketahanan pangan, terkait dengan ketahanan nasional," tegasnya.
Ia mengatakan, sebelumnya sudah banyak langkah-langkah yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian, Kementerian Pertahanan, dan kementerian lainnya untuk memenuhi target swasembada pangan tersebut.
Ia mengaku optimistis target swasembada pangan dapat tercapai, bahkan banyak masyarakat yang menyampaikan bahwa target itu akan tercapai.
"Apabila ada efisiensi tapi kemudian target itu tidak tercapai, maka akan banyak sekali pihak yang kehilangan harapan lagi terhadap pencapaian swasembada pangan yang berujung kepada kedaulatan pangan," katanya.
Bahkan, kata dia, hal itu akan mudah memicu munculnya suasana-suasana tidak stabil pada pemerintahan.
Jika target swasembada pangan bisa dicapai meskipun beberapa program pemerintah yang lain tidak bisa optimal karena adanya efisiensi anggaran, lanjut dia, paling tidak satu program unggulan yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto berupa swasembada pangan akan tercapai.
"Jadi sekali lagi, swasembada pangan ini tidak boleh terganggu dengan efisiensi. Mudah-mudahan Pak Menteri Pertanian pandai memilih strategi dan upaya-upaya untuk bisa mengoptimalkan program yang sudah dicanangkan oleh pemerintah," kata Prof Totok.
Pewarta : Sumarwoto
Editor:
Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2025