
Pemkot Pekalongan revitalisasi lahan pertanian terdampak rob

Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan Jawa Tengah melakukan revitalisasi lahan pertanian terdampak air rob yang berada di Kelurahan Degayu Kecamatan Pekalongan Utara untuk ditanami padi.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Pekalongan Lili Sulistyawati di Pekalongan Senin, mengatakan bahwa revitalisasi lahan pertanian ini diawali dengan proses pengolahan lahan selama kurang lebih 1,5 bulan hingga siap tanam.
"Setelah empat tahun tidak digarap akibat terdampak air rob maka lahan pertanian ini mulai direvitalisasi. Kegiatan revitalisasi ini ditandai dengan penanaman perdana padi biosalin," katanya.
Menurut dia, program revitalisasi lahan pertanian ini difokuskan pada areal uji coba seluas 1,5 hektare yang dikelola oleh Kelompok Tani Degayu Tiga.
Tujuan utama revitalisasi lahan pertanian ini, katanya, adalah menjadikan lahan uji coba tersebut sebagai percontohan bagi pertanian di wilayah Degayu yang sempat terhenti akibat rob.
"Dulu, Degayu merupakan salah satu lumbung pangan di daerah. Akan tetapi, dengan adanya program ini, kami berharap lahan-lahan yang kini kering akibat pembangunan tanggul laut bisa kembali dimanfaatkan untuk pertanian," katanya.
Revitalisasi ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan mendukung program pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan.
Menurut dia, program ini mendapat sambutan baik dari para petani yang optimistis bahwa dengan dukungan teknologi dan pendampingan yang tepat, mereka dapat kembali mengelola lahan secara optimal.
"Dengan lahan pertanian yang kembali produktif, ekonomi masyarakat sekitar juga dapat bergerak kembali," katanya.
Baca juga: Dosen SV Undip dampingi mahasiswa KKN di Tirto Pekalongan
Pewarta : Kutnadi
Editor:
Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2025