
Sekda Jateng: Jaga hubungan harmonis pekerja dan pengusaha

Salatiga (ANTARA) - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno mengingatkan bahwa hubungan harmonis antara pekerja dan pengusaha yang selama ini terjalin perlu terus dijaga guna mendukung upaya pertumbuhan ekonomi daerah.
"(Harapannya) bisa menjalin komunikasi yang baik," katanya, saat menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Serikat Pekerja Elektronik Elektrik (SPEE) Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) di Kota Salatiga, Selasa.
Menurut dia, buruh dan pengusaha merupakan mitra, sedangkan pemerintah berdiri di antara keduanya sebagai penjaga keseimbangan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan buruh dan selarasnya iklim dunia usaha di wilayah tersebut.
Dalam rakernas itu, ia berharap munculnya saran dan masukan dari serikat pekerja untuk Pemerintah Provinsi Jateng yang akan menjadi pertimbangan dalam membuat kebijakan ke depan yang adil bagi kalangan buruh dan pengusaha.
"Perlu keseimbangan dan sinergi dari teman pekerja dan pengusaha," katanya.
Diakuinya, tidak mudah memberikan titik temu antara permintaan dari kalangan buruh dan pengusaha yang semakin tertarik berinvestasi di Jateng.
Akan tetapi, ia berharap dengan komunikasi dan dukungan dari keduanya maka akan lebih baik ke depannya.
Apalagi, Sumarno mengatakan bahwa tanggung Jateng sebagai penumpu pangan nasional dan industri diharapkan bisa berjalan beriringan.
Realisasi investasi di Jateng pada 2024 mencapai Rp88,4 triliun, dengan persentasenya mencapai 110,42 persen dari target semula Rp80,10 triliun,
Dari jumlah tersebut, sudah ada sebanyak 65.815 proyek yang mampu menyerap sekitar 409.338 tenaga kerja dalam negeri.
Sementara itu, Ketua DPD FSPMI Jateng Aulia Hakim berharap masifnya kehadiran industri di Jateng bisa bermanfaat dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi 7 persen yang dicanangkan pemerintah pusat.
Tentunya, ia berharap tidak ada perusahaan yang nakal, seperti membayar pekerja dengan upah di bawah standar.
"Kami bekerja sesuai tupoksi (tugas pokok dan fungsi) masing-masing. Karena kalau (jalan) beriringan, kami yakin antara investasi dan kesejahteraan pekerja meningkat bersama," katanya.
Baca juga: Bulog serap panen perdana petani di Semarang sesuai HPP
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor:
Heru Suyitno
COPYRIGHT © ANTARA 2025