Museum Widayat Pameran "Kembar Mayang"
Rabu, 4 April 2012 18:53 WIB
Direktur Museum Haji Widayat Kota Mungkid Fajar Purnama Sidi di Magelang, Rabu mengatakan, pameran yang berlangsung 6 April hingga 6 Mei 2012 itu rencananya dibuka oleh penyair Ajip Rosidi.
"Ada sekitar 200 karya terutama lukisan yang dipamerkan, selain itu juga ada karya patung dan instalasi yang juga ikut dipamerkan dan ditata di seluruh kompleks museum ini," katanya.
Karya sebanyak 175 seniman itu dipajang antara lain di Lantai I Museum Haji Widayat, Galeri Hajah Suwarni (istri pertama almarhum Widayat), Art Shop Hajah Sumini (istri kedua almarhum Widayat), Taman Pasir, dan Taman Rumput di kompleks museum tersebut.
Ia mengatakan, pameran itu bagian dari kegiatan budaya bertajuk Magelang Art Event (MAE) 2012 yang digagas kolektor lukisan Kota Magelang, Oei Hong Djien (OHD). Sejumlah galeri di Kota dan Kabupaten Magelang berkaitan dengan even itu menggelar pameran karya dengan melibatkan para seniman berbagai kota.
"Almarhum bapak adalah sahabat dekat dokter Oei Hong Djien, dan OHD sampai sekarang menjadi kurator museum ini," kata Fajar yang biasa dipanggil Pungki itu, yang juga salah satu putra Widayat.
Ia menjelaskan, judul pameran "Kembar Mayang" antara lain tidak lepas dari kedekatan antara Widayat dengan OHD. Berkaitan dengan MAE 2012 itu, OHD juga membuka museum lukisannya di Kota Magelang dengan rencana peresmian pada Rabu (5/4) oleh Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito dengan dihadiri para kolektor lukisan berasal dari berbagai negara.
Berbagai karya yang dipamerkan di Museum Haji Widayat pada umumnya kontemporer antara lain lukisan berjudul "Sang Rupawan" (Nasirun), "Rendez Uous" (Budi Ubrux), "Potret 2 Perempuan" (Arahmaiani), dan "Republik Mimpi" (Kadek Agus Mediana), sedangkan patung seperti berjudul "Mudik" (Dunadi), "Semoga Rejekiku Mengalir dan Halal" (Rameadi), dan "Pembuka dan Penutup" (Yulhendri).
"Pameran ini tidak ada kriteria khusus, tetapi lebih bertujuan memberikan wadah para seniman secara leluasa memamerkan karya mereka, sehingga materinya menjadi beragam. Selain itu juga menjadi suguhan para penikmat seni," katanya.
Kurator lukisan Mikke Susanto mengatakan, pameran "Kembar Mayang" yang diusung Museum Haji Widayat memberi kesan ingin melekatkan secara positif dengan keberadaan Museum Oei Hong Djien, maupun sebaliknya.
"Menariknya kedua museum 'kembar dan besar' ini berada di satu kota yang kaya akan entitas pertemuan budaya, seni tradisi lama dan baru, maupun seni klasik dan modern," katanya.
Pewarta : M Hari Atmoko
Editor:
Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2025