Logo Header Antaranews Jateng

Tolak RPP Tembakau, Petani Demo ke Jakarta

Senin, 2 Juli 2012 15:14 WIB
Image Print
Sejumlah petani Tembakau dan buruh pabrik rokok berunjuk rasa di halaman gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Selasa (10/5). Mereka menolak Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) soal Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif berupa Produk Tembaka


Sekretaris Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Temanggung, Agus Setyawan mengatakan ribuan petani asal Temanggung akan bergabung dengan rombongan petani dari Wonosobo, Kendal, Boyolali, Jawa Timur, dan Jawa Barat di Jakarta untuk menolak RPP tembakau.

Agus menyebutkan ada sekitar 100 bus dari Jawa Tengah untuk mengangkut petani berangkat ke Jakarta.

Ia menyebutkan di Temanggung ada bebertapa titik kumpul pemberangkatan, yakni Alun-Alun Temanggung, Parakan, Ngadirejo, dan Candiroto.

Menurut dia, penolakan terhadap RPP tembakau akan dilakukan dua hari di Jakarta. Pada hari pertama, Selasa (3/7) aksi demontrasi akan berlangsung di Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Kementerian Hukum dan HAM, dan Kementerian Kesehatan.

Pada hari kedua, demonstrasi akan dilakukan di beberapa lembaga antitembakau, yakni di Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, Komisi Perlindungan Anak Indonesia, dan di Indonesian Coroption Watch.

Petani yang juga Kepala Desa Legoksari, Kecamatan Tlogomulyo, Subakir mengatakan, satu bus warga Legoksari ikut berangkat aksi ke Jakarta.

"Untuk ikut berangkat ke Jakarta mereka rela untuk mengeluarkan uang Rp200 ribu per orang. Jadi kami tidak dibayar, tetapi kami iuran untuk ikut demo," katanya.

Ia mengatakan, petani yang tidak bisa ikut demo ke Jakarta, mereka rela membantu secara suka rela Rp50 ribu per orang untuk keperluan akomodasi di Jakarta.

Subakir mengatakan, rencananya RPP tembakau akan disahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada bulan ini, maka petani berupaya agar RPP itu tidak disahkan.

"Kami berharap supaya RPP tembakau itu tidak disahkan dan mulai lagi disusun RPP dari awal dengan melibatkan petani tembakau," katanya.

Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024