Jalur Pantura Timur Siap Sambut Pemudik
Minggu, 12 Agustus 2012 12:47 WIB
Berdasarkan hasil pantauan di jalur mudik yang tersebar di empat kabupaten tersebut, pemudik yang berasal dari arah Surabaya masuk ke Rembang dipastikan tidak mengalami hambatan berarti karena kondisi jalan relatif cukup bagus dan lebar.
"Hanya saja, pemudik diimbau tetap waspada. Terlebih untuk pemudik yang dari arah Semarang ketika memasuki wilayah Tuban diimbau mengurangi kecepatan karena jalan mengalami penyempitan," kata Kasat Lantas Polres Rembang AKP Dudy Pramudya ketika dihubungi lewat telepon, di Kudus, Minggu.
Pelebaran jembatan di wilayah Kragan, katanya, tidak terlalu mengganggu pemudik, karena jembatan lama masih bisa dilalui kendaraan.
Antisipasi titik rawan kemacetan, seperti aktivitas di beberapa pasar tradisional, katanya, sudah diantisipasi, meskipun tidak terlalu membuat kepadatan arus lalu lintas di sekitarnya.
Sedangkan proyek pelebaran jalan di Kecamatan Kaliori yang saat ini dihentikan sementara, katanya, sudah diantisipasi dengan menempatkan pos pengamanan.
"Kami juga menyiapkan tim patroli keliling untuk antisipasi kepadatan arus lalu lintas. Empat mobil derek juga disediakan di beberapa titik lokasi," ujarnya.
Sebelum memasuki lokasi proyek pelebaran jalan, katanya, sudah terpasang rambu untuk mengingatkan pemudik agar berhati-hati.
Keberadaan pospam di lokasi tersebut, juga bertujuan untuk membantu memperlancar arus lalu lintas, terutama pada malam hari yang sangat minim penerangan.
"Kami imbau, pemudik maupun pengguna jalan yang lain untuk berhati-hati dengan tetap menjaga tata tertib lalu lintas agar terhindar dari kecelakaan," ujarnya.
Berdasarkan pengamatan, di sisi kiri jalan terpampang papan peringatan untuk mengurangi kecepatan karena sepanjang 3 kilometer terdapat proyek pelebaran jalan.
Meskipun beberapa titik selesai dikerjakan, sehingga lebar jalan mencapai 11 meter, akan tetapi kondisi jalan yang ada memaksa pengendara harus mengurangi kecepatannya karena jalannya hanya dilakukan pemadatan dengan agregat lapis pondasi atas.
Pada siang hari, kondisi jalan yang berdebu diantisipasi pelaksana proyek dengan menyiramkan air untuk mengurangi polusi debu.
Kondisi jalan yang berupa pemadatan agregat lapis pondasi atas dimulai dari wilayah Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang kilometer 99 Jalan Rembang-Semarang hingga kilometer 90 memasuki Kecamatan Batang, Kabupaten Pati.
Kasat Lantas Polres Pati AKP Sudaryoto mengakui, sudah mengantisipasi kepadatan arus lalu lintas selama arus mudik Lebaran yang dimungkinkan terjadi di wilayah Batangan.
"Mobil derek juga sudah kami siapkan, sehingga ketika terjadi kendaraan mogok bisa segera diderek," ujarnya.
Ia memastikan, jalur tersebut akan lancar ketika mulai diberlakukan larangan melintasi bagi truk, kecuali pengangkut sembako.
Kepadatan yang terjadi, katanya, salah satunya karena adanya kendaraan truk yang melintasi di jalur tersebut.
Jalur alternatif untuk antisipasi kepadatan juga disiapkan, seperti antisipasi kepadatan di ruas Jalan Pati-Batangan dengan dialihkan ke Jalur Pati-Gabus-Winong-Jakenan-Jaken-Batangan.
Sedangkan untuk jalur di wilayah Kudus, kondisinya cukup bagus dan tidak ada kerusakan jalan yang cukup parah, sehingga bisa mengganggu pemudik.
"Potensi kemacetan di Pasar Jekulo, dimungkinkan sudah berkurang karena sudah disediakan lampu pengatur lalu lintas," ujar Kasat Lantas Polres Kudus AKP Wahyudi Satriyo Bintoro.
Hingga kini, kata dia, jalur mudik di wilayah Kudus dipastikan siap menyambut pemudik.
Jalur mudik di wilayah Kabupaten Demak juga tidak ada permasalahan dengan jalan, karena mayoritas dalam kondisi baik dan jalannya juga cukup lebar.
Perbaikan jalan sempat terlihat di Jembatan Layang Kali Jajar, Demak, dengan menambah ketebalan agar kendaraan yang melintas lebih nyaman.
Perbaikan tersebut hanya berlangsung selama sehari, sedangkan perbaikan di lokasi lain dilanjutkan setelah Lebaran.
Potensi kepadatan arus lalu lintas, diperkirakan terjadi di sejumlah pasar tradisional yang berada di sepanjang Jalan Kudus-Demak.
Di antaranya, di depan Pasar Karanganyar, Pasar Jebor, Pasar Gajah, Pasar Buyaran, dan Pasar Sayung.
Dari sejumlah pasar tersebut, berdasarkan pantauan potensi kepadatan terbesar terjadi di depan Pasar Gajah dan Pasar Sayung, karena aktivitas masyarakat yang keluar masuk pasar cukup intens.
Angkutan yang parkir di tepi jalan dengan memanfaatkan badan jalan, maupun aktivitas bongkar muat barang dagangan juga berpotensi menimbulkan kemacetan.
Kerusakan jalan di Demak baru ditemui ketika pemudik yang berasal dari arah Semarang menuju Kudus melintasi jalur Kota Demak, karena di depan Pasar Bintoro kondisinya masih rusak parah, meskipun untuk ruas kanan sudah diperbaiki dengan pembentonan.
Bagi pemudik sepeda motor, dianjurkan untuk melintasi Jalur Arteri demak karena kondisi jalannya lebih bagus, di banding ketika melintasi jalur dalam Kota Demak.
Demikian halnya, untuk pemudik yang membawa mobil pribadi juga dianjurkan memanfaatkan Jalur Arteri Demak.
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor:
Kliwon
COPYRIGHT © ANTARA 2024