Logo Header Antaranews Jateng

Pharmaceutical dan Energi Laut Belum Disentuh

Selasa, 23 Oktober 2012 15:00 WIB
Image Print


"Dua sumber ekonomi kelautan itu memang belum disentuh," katanya saat ditemui usai mengisi acara Talkshow di Antara, Selasa.

Sumber ekonomi kelautan lainnya seperti transportasi laut, jasa kelautan, perikanan, mineral dan gas bumi, pariwisata bahari, menurut Prof Rompas sudah banyak dikembangkan oleh masyarakat Indonesia.

"Padahal pharmaceutical bisa lebih menguntungkan dari sektor perikanan," kata dia.

Pharmaceutical laut yang dimaksud Rompas adalah penyediaan bahan baku untuk membuat kosmetik atau obat-obatan.

Menurutnya, selama ini Indonesia masih banyak mengimpor bahan baku dari luar.

"Alangkah baiknya kita buat sendiri bahan bakunya, lebih baik lagi jika kita memasarkannya sudah langsung barang jadi. Jadi nilai ekonominya lebih tinggi," katanya.

Hingga kini, menurut Rompas, Badan Litbang Kelautan dan Perikanan RI sudah dalam tahap melakukan penelitian mengenai pharmaceutical laut untuk bisa dikembangkan selanjutnya.

"Untuk sekarang masih tahap penelitian. Semua 'kan harus berdasarkan hasil penelitian," katanya.

Selain sektor pharmaceutical, sektor penggunaan energi dari laut juga masih belum banyak digunakan.

Prof Rompas menjelaskan ada tiga sumber energi laut yang bisa digunakan, yakni arus, ombak, dan angin. Namun kini, baru arus saja yang akan diuji coba.

"Nanti 2014 akan diuji coba di Laratuka, NTT," katanya.

Untuk bisa menghasilkan energi dari arus, sebelumnya harus dilakukan observasi terhadap pola arus sehingga alat yang ditanam kelak terus bisa menghasilkan energi.

"Ini karena arus banyak dipengaruhi berbagai macam hal. Harus membuat alat (turbin) yang fleksibel," katanya.

Sedangkan untuk pendistribusian hasil energi laut, Rompas mengatakan bahwa hal tersebut bukan lagi ranah Badan Litbang Kelautan dan Perikanan.

"Tapi kami akan bekerjasama dengan PLN agar energinya bisa dipakai oleh semua warga," pungkasnya.


Pewarta :
Editor: Totok Marwoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024