Warga Pecinan Keluhkan Gelaran Pasar Imlek Semawis
Jumat, 8 Februari 2013 05:23 WIB
Tokoh Masyarakat Kampung Pecinan Semarang Heru Fenas di Semarang, Kamis, mengatakan bahwa gelaran dalam rangka Tahun Baru China selama tiga hari tersebut menyebabkan warga di sekitar tempat pelaksanaan menjadi tidak nyaman.
Penggunaan Jalan Gang Pinggir dan Wotgandul Timur untuk pelaksanaan kegiatan mulai 6--8 Februari tersebut menyebabkan akses warga terganggu.
"Meski pelaksanaannya hanya tiga hari, tetapi praktiknya lebih dari itu," katanya.
Selain akses terganggu untuk gerai para peserta Pasar Imlek Semawis, kata dia, gang-gang kecil di sekitarnya juga tertutup akibat digunakan untuk tempat parkir.
"Pada Pasar Semawis tahun-tahun sebelumnya, saya pernah menunggu hingga pasar tutup untuk bisa masuk rumah," katanya.
Keresahan warga ini sudah sering kali disampaikan ke Panitia Pasar Semawis untuk dicarikan solusinya.
Namun, lanjut dia, warga yang telah menyampaikan keluhan tersebut tidak diberi solusi.
Kritikan juga disampaikan pengamat komunitas Tionghoa Semarang Tubagus P. Svarajati.
Bahkan, Tubagus telah menyampaikan surat terbuka kepada Wali Kota Semarang perihal kondisi Pasar Imlek Semawis tersebut.
Menurut dia, warga asli di sekitar Pecinan sesungguhnya lebih banyak dirugikan dengan gelaran tersebut.
"Pengelola hanya memikirkan untung-rugi, tanpa memikirkan nasib warga yang dirugikan secara finansial dan psikologis," katanya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo berharap Pasar Imlek Semawis--kegiatan untuk menyambut dan merayakan Tahun Baru Imlek--dapat menjadi identitas Kota Semarang.
"Jadikan Pasar Imlek Semawis sebagai identitas Kota Semarang dengan kulinernya misalnya," kata Gubernur dalam pembukaan Pasar Imlek Semawis 2013.
Menurut Bibit, untuk menjadikan Pasar Imlek Semawis sebagai identitas Kota Semarang bisa dengan mengunggulkan sisi kulinernya dan selalu menarik setiap tahun.
Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Editor:
Nur Istibsaroh
COPYRIGHT © ANTARA 2025