BKSDA Jateng Lacak Jejak Macan Tutul di Banyumas
Jumat, 17 Januari 2014 11:10 WIB
"Kami tadi malam (Kamis, red.) mendatangi Desa Dawuhan Kulon, Kecamatan Kedungbanteng, Banyumas, dengan harapan bisa mengetahui secara langsung binatang buas tersebut," kata Koordinator Polisi Hutan BKSDA Jateng Wilayah Konservasi II Cilacap-Pemalang Rahmat Hidayat di Cilacap, Jumat.
Menurut dia, binatang buas, seperti macan tutul biasa keluar dari persembunyiannya pada malam hari.
Akan tetapi setelah dilihat dari kondisi di sekitarnya, kata dia, ada kemungkinan jika binatang buas itu berdiam di Desa Dawuhan Kulon.
"Kemungkinan binatang buas itu hanya sedang menjelajah saja dan mampir di desa itu hanya untuk minum," katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa pihaknya menyimpulkan jika binatang buas yang jejak kakinya terlihat di Desa Dawuhan Kulon merupakan macan tutul.
Menurut dia, kesimpulan itu berdasarkan deskripsi yang disampaikan sejumlah warga yang sempat melihat binatang buas tersebut.
"Jejak bekas tapak kakinya memang sudah hilang akibat hujan, tapi berdasarkan deskripsi dari warga, kami simpulkan jika binatang itu merupakan macan tutul," kata dia menegaskan.
Menurut dia, kesimpulan tersebut semakin kuat karena Desa Dawuhan Kulon berada di kaki Gunung Slamet yang merupakan habitat macan tutul.
Rahmat mengaku sebelum menuju Desa Dawuhan Kulon, dia menyempatkan diri mampir ke Desa Baseh, Kecamatan Kedungbanteng, karena lokasinya lebih dekat dengan hutan Gunung Slamet sehingga ada kemungkinan macan tutul itu berdiam di sana.
Selain itu, kata dia, pihaknya mendapat informasi jika di Desa Baseh sempat ditemukan jejak kaki macan tutul.
Seperti diwartakan, warga Desa Dawuhan Kulon, Kecamatan Kedungbanteng, Banyumas, dalam beberapa hari terakhir diresahkan oleh jejak binatang yang diduga macan tutul.
Bahkan, binatang itu diduga sering berkeliaran di perkampungan karena sejumlah warga mengaku sempat melihat binatang yang diduga macan tutul tersebut di kebun kelapa maupun dekat kolam ikan.
Pewarta : Sumarwoto
Editor:
Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA 2024