Wantimpres: Dampak Ekonomi Hasil Kerja Jokowi-JK akan Tampak Tiga Tahun ke Depan
Selasa, 20 Oktober 2015 16:32 WIB
Presiden Joko Widodo Dan Wakil Presiden M.Jusuf Kalla (ANTARA)
Sidarto dalam acara "Rembug Nasional Satu Tahun Pemerintahan Jokowi-JK" di Jakarta, Selasa, mengatakan saat mulai menjabat, pemerintah menghadapi kondisi berat seperti perang kurs serta anjloknya harga komoditas.
"Tahun pertama ini tidak mudah. Saat beliau mulai menjabat, terjadi krisis, ada currency war (perang kurs) dan jatuhnya harga komoditas, termasuk juga kabut asap. Jadi yang dihadapi Jokowi ini pekerjaan berat," ucapnya.
Khusus kasus kabut asap, Sidarto berharap penegakan hukum bisa terus dilakukan. Ia juga berharap oknum pembakar hutan bisa ditindak. Begitu pula kementerian/lembaga yang berwenang untuk bisa mencabut hak guna usaha perusahaan yang melakukan pembakaran itu.
Lebih lanjut, Sidarto menuturkan, dampak ekonomi hasil kerja Pemerintah Jokowi-JK baru akan tampak pada tiga tahun ke depan.
"Investasi itu seperti jalan tol di Jawa, Sulawesi, Papua, Kalimantan, ini semua tiga tahun baru akan kelihatan. rebound-nya kita rasakan tiga tahun ke depan," ujarnya.
Oleh karena itu, Sidarto mengatakan pihaknya bersama para pendukung akan terus mengawal dan mendukung kinerja pemerintah saat ini.
"Seperti ada pepatah begini, Hanya pelaut handal yang dilahirkan dari lautan ganas. Hanya pemimpin hebat yang lahir dari guncangan dahsyat. Kami akan doakan terus semoga Jokowi jadi pemimpin yang hebat," tuturnya.
Acara "Rembug Nasional Satu Tahun Pemerintahan Jokowi-JK: Kedaulatan Pangan, Pembangunan Energi dan Keunggulan Maritim" itu digelar oleh sejumlah organisasi relawan Jokowi.
Acara tersebut dihadiri Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuldjono, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, perwakilan dari Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Hadir pula sejumlah tokoh seperti Sosiolog UI Thamrin Tomagola, Ekonom dan Rektor Universitas Paramadina Firmanzah, serta relawan Jokowi yang tergabung dalam Bara-JP, PROJO dan Seknas Jokowi.
"Tahun pertama ini tidak mudah. Saat beliau mulai menjabat, terjadi krisis, ada currency war (perang kurs) dan jatuhnya harga komoditas, termasuk juga kabut asap. Jadi yang dihadapi Jokowi ini pekerjaan berat," ucapnya.
Khusus kasus kabut asap, Sidarto berharap penegakan hukum bisa terus dilakukan. Ia juga berharap oknum pembakar hutan bisa ditindak. Begitu pula kementerian/lembaga yang berwenang untuk bisa mencabut hak guna usaha perusahaan yang melakukan pembakaran itu.
Lebih lanjut, Sidarto menuturkan, dampak ekonomi hasil kerja Pemerintah Jokowi-JK baru akan tampak pada tiga tahun ke depan.
"Investasi itu seperti jalan tol di Jawa, Sulawesi, Papua, Kalimantan, ini semua tiga tahun baru akan kelihatan. rebound-nya kita rasakan tiga tahun ke depan," ujarnya.
Oleh karena itu, Sidarto mengatakan pihaknya bersama para pendukung akan terus mengawal dan mendukung kinerja pemerintah saat ini.
"Seperti ada pepatah begini, Hanya pelaut handal yang dilahirkan dari lautan ganas. Hanya pemimpin hebat yang lahir dari guncangan dahsyat. Kami akan doakan terus semoga Jokowi jadi pemimpin yang hebat," tuturnya.
Acara "Rembug Nasional Satu Tahun Pemerintahan Jokowi-JK: Kedaulatan Pangan, Pembangunan Energi dan Keunggulan Maritim" itu digelar oleh sejumlah organisasi relawan Jokowi.
Acara tersebut dihadiri Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuldjono, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, perwakilan dari Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Hadir pula sejumlah tokoh seperti Sosiolog UI Thamrin Tomagola, Ekonom dan Rektor Universitas Paramadina Firmanzah, serta relawan Jokowi yang tergabung dalam Bara-JP, PROJO dan Seknas Jokowi.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017