"Berita di luar kan simpang siur. Ada yang ngomong (pasar, red.) dibakarlah, inilah, itulah," katanya saat meninjau Pasar Yaik Baru pascakebakaran di Semarang, Minggu.

Pasar Yaik Baru yang masih berada satu kompleks dengan Pasar Johar Semarang terbakar, Sabtu (27/2) sekitar pukul 20.30 WIB.

Belasan mobil pemadam kebakaran dari Dinas Kebakaran Kota Semarang diterjunkan ke lokasi dan berhasil memadamkan api selang 1 jam kemudian, yakni sekitar pukul 22.05 WIB.

Hasil inventarisasi Dinas Pasar Kota Semarang, setidaknya ada 17 kios di Pasar Yaik Baru yang terbakar, terdiri atas sembilan kios mengalami rusak berat dan delapan kios mengalami rusak ringan.

Kerugian fisik dari kebakaran belasan kios ditaksir mencapai Rp190 juta, sementara kerugian total akibat kebakaran yang dialami pedagang Pasar Yaik Baru diperkirakan mencapai Rp4,9 miliar.

Hendi mengatakan bahwa masyarakat Kota Semarang sedang menghadapi masalah sehingga jika ditambahi oleh omongan yang tidak bertanggung jawab menjadikan kondisinya akan tidak baik.

Kepada pihak-pihak yang selalu meluncurkan isu-isu tidak sedap, dia meminta untuk menahan diri dan tidak makin memperkeruh suasana di tengah musibah yang dialami para pedagang.

"Yang terbakar ini (korban kebakaran, red.) saudara-saudara kita, warga Semarang. Mari beri penguatan, doakan. Kalau ada yang kelebihan rezeki, bantu dana, bantu duit," katanya.

Menanggapi isu-isu tidak sedap itu, Hendi mengakui secara pribadi tidak mengurusinya. Dia lebih memilih untuk bekerja menjalankan program-programnya yang sudah direncanakan.

"Kalau 'ngurusi' hal-hal begitu malah tidak bekerja. Kami tegaskan tidak ada niatan sedikit pun dari pemimpin, baik kami maupun struktur di bawahnya, untuk melukai masyarakat," katanya.

Hendi juga mempersilakan pihak yang selama ini selalu meluncurkan isu-isu tidak bertanggung jawab untuk bertemu langsung dengannya karena bisa langsung diberikan penjelasan.

"Syukur kalau mau ketemu langsung, akan saya jelaskan. Namun, kalau maunya di 'social media', ya, kan banyak juga pengguna media sosial tahu kalau berita-berita itu provokasi," katanya.

Yang jelas, Hendi meminta seluruh pihak, termasuk masyarakat, untuk berpikir sejuk agar pembangunan berjalan dengan baik.