Indonesia gelar Pertemuan Internasional Kontra-Terorisme
Selasa, 9 Agustus 2016 16:27 WIB
Dokumentasi anggota Detasemen Jalamangkara TNI AL berjaga dengan senjata lengkap saat latihan operasi Intelijen Kontra Terorisme, di Gedung PT PELNI, Jakarta, Minggu (20/12). Latihan ini melibatkan pasukan khusus Detasemen Jala Mangkara TNI AL, Satua
Jakarta, Antara Jateng - Indonesia akan mengadakan pertemuan internasional dalam upaya mengatasi masalah terorisme pada 10 Agustus 2016 di Bali, seperti dilansir pada situs resmi Kementerian Luar Negeri, di Jakarta, Selasa.
Pertemuan tersebut bernama Pertemuan Internasional tentang Kontra-Terorisme: Gerakan Melawan Terorisme Lintas Batas.
Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, sebagai penanggungjawab akan menyelenggarakan pertemuan itu bersamaan dengan pertemuan kedua KTT Pendanaan Kontra Terorisme, yang diadakan Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) dan PPATK Australia (AUSTRAC).
KTT Pendanaan Kontra Terorisme itu juga akan digelar di Bali pada 8-11 Agustus 2016 di lokasi yang sama.
Kedua pertemuan tentang kontra-terorisme untuk memperkuat jaringan kerja sama internasional dalam mengatasi ancaman pergerakan lintas batas terorisme, yang meliputi aktor, informasi, dan aliran dana.
Pertemuan tersebut juga akan fokus membahas kemunculan fenomena baru, pejuang terorisme asing, serta penyalahgunaan informasi teknologi dalam menyebarkan paham ekstrim dan radikal.
Menurut pemerintah, dalam beberapa tahun terakhir, masalah terorisme menjadi perhatian bersama komunitas internasional, termasuk Indonesia. Masalah terorisme terus memberikan ancaman serius, tidak hanya bagi perdamaian dan keamanan internasional, tetapi juga pada pembangunan sosial ekonomi.
Terorisme kejahatan luar biasa yang telah menyebabkan kerugian besar dan memakan banyak korban jiwa, namun tidak ada satu negarapun yang kebal terhadap terorisme.
Untuk itu, Pemerintah Indonesia memandang bahwa semua negara dan organisasi internasional perlu meningkatkan kerja sama dalam mengatasi masalah terorisme.
Melalui pertemuan kontra-terorisme yang akan diadakan di Bali itu, negara peserta akan membahas upaya untuk meningkatkan kemampuan bersama dalam mencegah terorisme, khususnya dalam mengatasi pergerakan teroris yang tidak terkendali.
Kegiatan dalam pertemuan kontra-terorisme itu meliputi pertukaran pandangan dan berbagi informasi intelijen, pembelajaran bersama, dan juga contoh praktik terbaik dalam menangani terorisme, termasuk soal informasi pendanaan terorisme, penyelundupan senjata, kontra radikalisasi dan deradikalisasi.
Pertemuan tersebut bernama Pertemuan Internasional tentang Kontra-Terorisme: Gerakan Melawan Terorisme Lintas Batas.
Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, sebagai penanggungjawab akan menyelenggarakan pertemuan itu bersamaan dengan pertemuan kedua KTT Pendanaan Kontra Terorisme, yang diadakan Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) dan PPATK Australia (AUSTRAC).
KTT Pendanaan Kontra Terorisme itu juga akan digelar di Bali pada 8-11 Agustus 2016 di lokasi yang sama.
Kedua pertemuan tentang kontra-terorisme untuk memperkuat jaringan kerja sama internasional dalam mengatasi ancaman pergerakan lintas batas terorisme, yang meliputi aktor, informasi, dan aliran dana.
Pertemuan tersebut juga akan fokus membahas kemunculan fenomena baru, pejuang terorisme asing, serta penyalahgunaan informasi teknologi dalam menyebarkan paham ekstrim dan radikal.
Menurut pemerintah, dalam beberapa tahun terakhir, masalah terorisme menjadi perhatian bersama komunitas internasional, termasuk Indonesia. Masalah terorisme terus memberikan ancaman serius, tidak hanya bagi perdamaian dan keamanan internasional, tetapi juga pada pembangunan sosial ekonomi.
Terorisme kejahatan luar biasa yang telah menyebabkan kerugian besar dan memakan banyak korban jiwa, namun tidak ada satu negarapun yang kebal terhadap terorisme.
Untuk itu, Pemerintah Indonesia memandang bahwa semua negara dan organisasi internasional perlu meningkatkan kerja sama dalam mengatasi masalah terorisme.
Melalui pertemuan kontra-terorisme yang akan diadakan di Bali itu, negara peserta akan membahas upaya untuk meningkatkan kemampuan bersama dalam mencegah terorisme, khususnya dalam mengatasi pergerakan teroris yang tidak terkendali.
Kegiatan dalam pertemuan kontra-terorisme itu meliputi pertukaran pandangan dan berbagi informasi intelijen, pembelajaran bersama, dan juga contoh praktik terbaik dalam menangani terorisme, termasuk soal informasi pendanaan terorisme, penyelundupan senjata, kontra radikalisasi dan deradikalisasi.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017