Enam Desa di Cilacap Dilanda Banjir
Rabu, 7 Desember 2016 15:17 WIB
Ilustrasi - Banjir yang melanda Kecamatan Sidareja, Kabupaten Cilacap. Foto ANTARA FOTO/Idhad Zakaria
Cilacap, Antara Jateng - Sebanyak enam desa di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah tergenang banjir akibat hujan lebat yang terjadi sejak Selasa (6/12) malam, kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap Tri Komara Sidhy.
"Berdasarkan pantauan kami, banjir melanda Desa Mujur, Mujur Lor, Kedawung, dan Sikampuh, Kecamatan Kroya, serta Desa Nusawungu dan Klumprit, Kecamatan Nusawungu," katanya didampingi staf Unit Pelaksana Teknis BPBD Wilayah Kroya Edi Purwanto di Cilacap, Rabu.
Selain akibat hujan lebat, kata dia, banjir di wilayah timur Kabupaten Cilacap itu juga disebabkan oleh luapan Sungai Tipar.
Menurut dia, pihaknya hingga saat ini masih mendata jumlah rumah warga yang terendam banjir.
Kendati demikian, dia mengatakan berdasarkan pendataan sementara di Desa Mujur Lor, jumlah rumah warga yang terendam banjir mencapai 210 unit.
"Itu baru Mujur Lor, belum desa-desa lainnya. Kami masih terus mendata karena tinggi genangan air berkisar 50-100 centimeter namun hingga saat ini belum ada warga yang mengungsi meskipun kami telah menyiapkan tempat pengungsian termasuk perahu karet untuk evakuasi warga," katanya.
Ia memperkirakan nilai kerugian akibat banjir itu mencapai Rp97 juta karena hektaran sawah, kebun, dan kolam ikan turut terendam banjir.
Selain banjir di wilayah timur Cilacap, Tri Komara mengatakan hujan lebat yang terjadi pada Selasa (6/12) malam juga mengakibatkan putusnya sebuah jembatan di atas Sungai Cikawung, Desa Cibalung, Kecamatan Cimanggu, yang berada di wilayah barat Cilacap.
"Pondasi jembatan itu tergerus hingga hanyut terbawa arus sungai setelah hujan lebat mengguyur wilayah tersebut," katanya.
Akibat putusnya jembatan sepanjang 30 meter yang menghubungkan Desa Cibalung dan Desa Cisalak itu, kata dia, warga harus memutar melalui jalur alternatif di Dusun Kalimati dan hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.
Menurut dia, sebuah tiang listrik juga terancam roboh akibat tergerus air.
"Kerugian akibat kejadian tersebut diperkirakan mencapai Rp1 miliar," katanya.
"Berdasarkan pantauan kami, banjir melanda Desa Mujur, Mujur Lor, Kedawung, dan Sikampuh, Kecamatan Kroya, serta Desa Nusawungu dan Klumprit, Kecamatan Nusawungu," katanya didampingi staf Unit Pelaksana Teknis BPBD Wilayah Kroya Edi Purwanto di Cilacap, Rabu.
Selain akibat hujan lebat, kata dia, banjir di wilayah timur Kabupaten Cilacap itu juga disebabkan oleh luapan Sungai Tipar.
Menurut dia, pihaknya hingga saat ini masih mendata jumlah rumah warga yang terendam banjir.
Kendati demikian, dia mengatakan berdasarkan pendataan sementara di Desa Mujur Lor, jumlah rumah warga yang terendam banjir mencapai 210 unit.
"Itu baru Mujur Lor, belum desa-desa lainnya. Kami masih terus mendata karena tinggi genangan air berkisar 50-100 centimeter namun hingga saat ini belum ada warga yang mengungsi meskipun kami telah menyiapkan tempat pengungsian termasuk perahu karet untuk evakuasi warga," katanya.
Ia memperkirakan nilai kerugian akibat banjir itu mencapai Rp97 juta karena hektaran sawah, kebun, dan kolam ikan turut terendam banjir.
Selain banjir di wilayah timur Cilacap, Tri Komara mengatakan hujan lebat yang terjadi pada Selasa (6/12) malam juga mengakibatkan putusnya sebuah jembatan di atas Sungai Cikawung, Desa Cibalung, Kecamatan Cimanggu, yang berada di wilayah barat Cilacap.
"Pondasi jembatan itu tergerus hingga hanyut terbawa arus sungai setelah hujan lebat mengguyur wilayah tersebut," katanya.
Akibat putusnya jembatan sepanjang 30 meter yang menghubungkan Desa Cibalung dan Desa Cisalak itu, kata dia, warga harus memutar melalui jalur alternatif di Dusun Kalimati dan hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.
Menurut dia, sebuah tiang listrik juga terancam roboh akibat tergerus air.
"Kerugian akibat kejadian tersebut diperkirakan mencapai Rp1 miliar," katanya.
Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2024