FPKS : Pembahasan RUU Pemilu harus Cermat
Minggu, 11 Desember 2016 12:41 WIB
Ketua Fraksi PKS DPR, Jazuli Juwaini (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Jakarta Antara Jateng - Pembahasan RUU Penyelenggaraan Pemilu harus dilakukan secara mandalam, cermat, dan objektif karena banyaknya isu krusial yang menentukan masa depan demokrasi dan kepemimpinan bangsa, kata Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini.
"Kami memberikan perhatian serius terhadap RUU Pemilu karena menentukan masa depan demokrasi yang akan melahirkan kepemimpinan nasional baik eksekutif maupun legislatif di semua tingkat," kata Jazuli di Jakarta, Sabtu.
Dia mengatakan Fraksi PKS mempelajari rancangan/draf RUU Pemilu yang merupakan usul inisiatif Pemerintah karena korelasinya dengan masa depan demokrasi dan desain rekrutmen kepemimpinan nasional.
Jazuli menjelaskan Lembaga Kajian Strategis Fraksi PKS sedang melakukan simulasi yang mendalam terkait RUU Pemilu dan hasilnya sebagai bahan pertimbangan serta masukan kepada Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) PKS sebelum diambil keputusan.
"Sehingga Fraksi PKS tidak akan gegabah dalam menyikapi RUU ini kecuali telah mengkaji berbagai alternatif yang positif dan negatif dari sistem pemilu yang akan ditetapkan nanti," ujarnya.
Dia mengatakan Fraksi PKS belum memutuskan sikap terkait sistem pemilu yang ideal, apakah proporsional terbuka atau proporsional tertutup.
Namun Jazuli menegaskan bahwa demokrasi Indonesia jangan berjalan mundur sehingga RUU Pemilu harus berkualitas kontennya untuk perbaikan sistem demokrasi di Indonesia.
"Kami masih mengkaji dan mendalami antara positif dan negatif dampak dari penerapan sistem tersebut. Kami ingin jangan sampai menyebabkan kita setback dalam berdemokrasi," katanya.
"Kami memberikan perhatian serius terhadap RUU Pemilu karena menentukan masa depan demokrasi yang akan melahirkan kepemimpinan nasional baik eksekutif maupun legislatif di semua tingkat," kata Jazuli di Jakarta, Sabtu.
Dia mengatakan Fraksi PKS mempelajari rancangan/draf RUU Pemilu yang merupakan usul inisiatif Pemerintah karena korelasinya dengan masa depan demokrasi dan desain rekrutmen kepemimpinan nasional.
Jazuli menjelaskan Lembaga Kajian Strategis Fraksi PKS sedang melakukan simulasi yang mendalam terkait RUU Pemilu dan hasilnya sebagai bahan pertimbangan serta masukan kepada Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) PKS sebelum diambil keputusan.
"Sehingga Fraksi PKS tidak akan gegabah dalam menyikapi RUU ini kecuali telah mengkaji berbagai alternatif yang positif dan negatif dari sistem pemilu yang akan ditetapkan nanti," ujarnya.
Dia mengatakan Fraksi PKS belum memutuskan sikap terkait sistem pemilu yang ideal, apakah proporsional terbuka atau proporsional tertutup.
Namun Jazuli menegaskan bahwa demokrasi Indonesia jangan berjalan mundur sehingga RUU Pemilu harus berkualitas kontennya untuk perbaikan sistem demokrasi di Indonesia.
"Kami masih mengkaji dan mendalami antara positif dan negatif dampak dari penerapan sistem tersebut. Kami ingin jangan sampai menyebabkan kita setback dalam berdemokrasi," katanya.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017