Bea Cukai Kenalkan Lebih Dekat CEISA
Kamis, 14 September 2017 15:26 WIB
KPPBC Tipe Madya Pabean Tanjung Emas Semarang melaksanakan program pembinaan ketrampilan pegawai. (Foto: ANTARAJATENG.COM/Humas Bea Cukai)
Semarang, ANTARA JATENG - Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean (TMP) Tanjung Emas Semarang kembali melaksanakan program pembinaan ketrampilan pegawai (P2KP) dan kali ini mengenai sistem integrasi seluruh layanan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) yang menjadi tumpuan Bea Cukai atau CEISA.
Kepala Seksi PDAD Wharnomo Fauzy menjelaskan bahwa CEISA dapat disebut sebagai aplikasi tumpuan Bea dan Cukai, karena sangat menunjang tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
CEISA, lanjut Wharnomo Fauzy, mulailah konsep pengembangan TIK di DJBC yang dikenal dengan CEISA dengan prinsip-prinsipnya Centralized, yakni arsitektur sistem TIK yang tersentralisasi; Integrated, yakni sistem aplikasi yang terintegrasi dan terpadu; Inter-Connected, yakni sistem aplikasi yang terhubung dengan entitas eksternal terkait; dan Automated, yakni sistem aplikasi yang full automation.
"CEISA, tidak hanya berfungsi dalam melaksanakan administrasi dan pelayanan, namun juga pengawasan," katanya.
Ia menegaskan bahwa semua pengguna jasa yang bersifat publik, sebagai user dapat mengakses dari mana pun dan kapan pun asalkan berada dengan koneksi internet.
Fauzy menambahkan sampai saat ini sistem aplikasi yang sudah menggunakan CEISA dan berbasis sentralisasi sudah diimplementasikan pada seluruh unit vertikal di lingkungan DJBC yang meliputi KPPBC, BPIB, Pangsarop, Kanwil DJBC dan KPU, maupun Unit Eselon II dilingkungan Kantor Pusat DJBC.
"Keadaan saat ini Single Sign On (SSO) tidak rutin dilakukan refresh password oleh user, belum ada modul panduan penggunaan CEISA, dan awam pengetahuan keterkaitan antarsistem CEISA. Oleh karena itu, diharapkan kepada para pejabat dan pegawai KPPBC TMP Tanjung Emas untuk mengubah password secara berkala dan senantiasa menjaga kerahasiaan user dan passwordnya," demikian Wharnomo Fauzy.
Kepala Seksi PDAD Wharnomo Fauzy menjelaskan bahwa CEISA dapat disebut sebagai aplikasi tumpuan Bea dan Cukai, karena sangat menunjang tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
CEISA, lanjut Wharnomo Fauzy, mulailah konsep pengembangan TIK di DJBC yang dikenal dengan CEISA dengan prinsip-prinsipnya Centralized, yakni arsitektur sistem TIK yang tersentralisasi; Integrated, yakni sistem aplikasi yang terintegrasi dan terpadu; Inter-Connected, yakni sistem aplikasi yang terhubung dengan entitas eksternal terkait; dan Automated, yakni sistem aplikasi yang full automation.
"CEISA, tidak hanya berfungsi dalam melaksanakan administrasi dan pelayanan, namun juga pengawasan," katanya.
Ia menegaskan bahwa semua pengguna jasa yang bersifat publik, sebagai user dapat mengakses dari mana pun dan kapan pun asalkan berada dengan koneksi internet.
Fauzy menambahkan sampai saat ini sistem aplikasi yang sudah menggunakan CEISA dan berbasis sentralisasi sudah diimplementasikan pada seluruh unit vertikal di lingkungan DJBC yang meliputi KPPBC, BPIB, Pangsarop, Kanwil DJBC dan KPU, maupun Unit Eselon II dilingkungan Kantor Pusat DJBC.
"Keadaan saat ini Single Sign On (SSO) tidak rutin dilakukan refresh password oleh user, belum ada modul panduan penggunaan CEISA, dan awam pengetahuan keterkaitan antarsistem CEISA. Oleh karena itu, diharapkan kepada para pejabat dan pegawai KPPBC TMP Tanjung Emas untuk mengubah password secara berkala dan senantiasa menjaga kerahasiaan user dan passwordnya," demikian Wharnomo Fauzy.
Pewarta : Humas Bea Cukai
Editor :
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Pelaku bawa Toyota Alphard angkut ratusan ribu rokok ilegal, diserahkan ke kejaksaan
20 November 2024 8:06 WIB
Terpopuler - Makro
Lihat Juga
Aerotrans dan Geotab kolaborasi tingkatkan keamanan, efisiensi, dan keberlanjutan sektor logistik
07 January 2025 14:54 WIB
FKS Foundation bersama PT Tiga Pilar Sejahtera bangun sarana air bersih untuk warga Sragen
14 December 2024 13:04 WIB