juliari yakin warga Jateng guyub hadapi pilgub
Jumat, 2 Februari 2018 20:16 WIB
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Juliari P Batubara saat menyerahkan bantuan sembako kepada warga saat kunjungan kerja dan penyelenggaraan pasar murah di Kecamatan Semarang Barat, Semarang, Jumat (2/2). (Foto: Zuhdiar Laeis)
Semarang (Antaranews Jateng) - Politikus PDI Perjuangan Juliari P Batubara yakin warga Jawa Tengah akan tetap guyub menghadapi kontestasi politik pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng 2018.
"Saya kira beda antara warga pemilih di Jakarta dengan Jateng," katanya, di Semarang, Jumat, saat ditanya kekhawatiran konstelasi politik pada Pilgub DKI Jakarta bakal terulang di Pilgub Jateng.
Hal tersebut diungkapkan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari Daerah Pemilihan Jateng 1 itu saat melakukan kunjungan kerja dan meninjau penyelenggaraan pasar murah di Kecamatan Semarang Barat.
Sekarang ini, sudah mulai muncul propaganda provokatif yang beredar melalui jejaring sosial, termasuk aplikasi WhatsApp (WA) yang menyudutkan calon-calon yang akan bertarung pada Pilgub Jateng 2018.
Ari, sapaan akrab Juliari menilai warga Jateng juga tidak mau melihat satu kontestasi politik yang bisa mengakibatkan warganya menjadi terpecah-belah, termasuk pada penyelenggaraan pilgub mendatang.
"Warga Jateng dari zaman dulu sudah terkenal keguyubannya, nasionalismenya yang tinggi, dan semangat menjaga pluralitas yang sangat terbukti sampai saat ini," kata legislator dari Komisi VI DPR RI itu.
Ia juga tidak yakin kalau konstelasi politik yang terjadi pada Pilgub DKI Jakarta bakal terulang pada Pilgub Jateng mendatang meski tetap ada upaya untuk memecah belah dari pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Bukan kemudian saya yakin 100 persen tidak ada upaya memecah belah, upaya itu pasti ada. Tetapi dikembalikan lagi pada warga pemilih di Jateng bahwa upaya semacam itu tidak perlu ditanggapi," katanya.
Yang jelas, Ari yang juga Ketua Panja Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) DPR RI itu mengingatkan masyarakat untuk lebih melihat pada rekam jejak dan integritas dari masing-masing calon yang akan berkompetisi.
"Lihat rekam jejak dan integritas calon seperti apa. Kita ini kan mau memilih pemimpin daerah, memilih gubernur, bukan memilih yang lain. Saya kira fokus saja dengan kriteria seperti itu," katanya.
Pilgub Jateng 2018 diikuti dua bakal pasangan calon, yakni Ganjar Pranowo dan Taj Yasin yang diusung PDI Perjuangan berkoalisi dengan empat parpol lain, antara lain Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Nasdem.
Pasangan kedua, Sudirman Said dan Ida Fauziyah yang diusung oleh koalisi sejumlah parpol, yakni Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Amanat Nasional (PAN).
"Saya kira beda antara warga pemilih di Jakarta dengan Jateng," katanya, di Semarang, Jumat, saat ditanya kekhawatiran konstelasi politik pada Pilgub DKI Jakarta bakal terulang di Pilgub Jateng.
Hal tersebut diungkapkan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari Daerah Pemilihan Jateng 1 itu saat melakukan kunjungan kerja dan meninjau penyelenggaraan pasar murah di Kecamatan Semarang Barat.
Sekarang ini, sudah mulai muncul propaganda provokatif yang beredar melalui jejaring sosial, termasuk aplikasi WhatsApp (WA) yang menyudutkan calon-calon yang akan bertarung pada Pilgub Jateng 2018.
Ari, sapaan akrab Juliari menilai warga Jateng juga tidak mau melihat satu kontestasi politik yang bisa mengakibatkan warganya menjadi terpecah-belah, termasuk pada penyelenggaraan pilgub mendatang.
"Warga Jateng dari zaman dulu sudah terkenal keguyubannya, nasionalismenya yang tinggi, dan semangat menjaga pluralitas yang sangat terbukti sampai saat ini," kata legislator dari Komisi VI DPR RI itu.
Ia juga tidak yakin kalau konstelasi politik yang terjadi pada Pilgub DKI Jakarta bakal terulang pada Pilgub Jateng mendatang meski tetap ada upaya untuk memecah belah dari pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Bukan kemudian saya yakin 100 persen tidak ada upaya memecah belah, upaya itu pasti ada. Tetapi dikembalikan lagi pada warga pemilih di Jateng bahwa upaya semacam itu tidak perlu ditanggapi," katanya.
Yang jelas, Ari yang juga Ketua Panja Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) DPR RI itu mengingatkan masyarakat untuk lebih melihat pada rekam jejak dan integritas dari masing-masing calon yang akan berkompetisi.
"Lihat rekam jejak dan integritas calon seperti apa. Kita ini kan mau memilih pemimpin daerah, memilih gubernur, bukan memilih yang lain. Saya kira fokus saja dengan kriteria seperti itu," katanya.
Pilgub Jateng 2018 diikuti dua bakal pasangan calon, yakni Ganjar Pranowo dan Taj Yasin yang diusung PDI Perjuangan berkoalisi dengan empat parpol lain, antara lain Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Nasdem.
Pasangan kedua, Sudirman Said dan Ida Fauziyah yang diusung oleh koalisi sejumlah parpol, yakni Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024