BPJS Ketenagakerjaan Semarang Majapahit berkostum ala koboi
Rabu, 9 Mei 2018 21:38 WIB
Semarang - Para pegawai BPJS Ketenagakerjaan Cabang Semarang Majapahit berpakaian ala koboi memberikan layanan kepada para peserta di Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Semarang Majapahit, Jumat (4/5). (Foto: Dok BPJS Ketenagakerjaan Smg Majapahit)
Semarang (Antaranews Jateng) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Semarang Majapahit, Jumat, menyambut peserta dengan kostum ala koboi yang dikenakan para pegawainya.
Kostum koboi dengan berbagai pernak-perniknya dikenakan jajaran pegawai, bukan hanya yang berada di bagian "front office", melainkan yang berada di "back office" pun memakainya.
Tak hanya itu, para peserta yang bermaksud mengurus berbagai keperluan jaminan sosial ketenagakerjaan itu pun diajak bermain "games", "ice breaking", hingga disuguhkan sarapan gratis.
Kepala Bidang Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Semarang Majapahit Yetty Laini menjelaskan kegiatan tersebut sebenarnya rangkaian memperingati May Day atau Hari Buruh setiap 1 Mei.
"Kami gelar rangkaian kegiatan memperingati May Day selama tiga hari, yakni 2-4 Mei 2018. Yang membedakan kostumnya, hari pertama kostum profesi, kedua pakaian adat, dan sekarang ala koboi," ungkapnya.
Menurut dia, serangkaian kegiatan itu sebenarnya dimaksudkan untuk menyambut para peserta BPJS Ketenagakerjaan yang kebanyakan kalangan buruh dengan suasana yang berbeda dan mengasyikkan.
"Ya, kami ingin peserta lebih mengenal bagaimana BPJS Ketenagakerjaan, lebih nyaman dalam mengurus berbagai keperluan. Ini untuk kegiatan yang bersifat `indoor`, sebab ada juga `outdoor`," katanya.
Untuk kegiatan "outdoor", kata dia, BPJS Ketenagakerjaan Cabang Semarang Majapahit mengunjungi pasien yang mengalami kecelakaan kerja yang sedang menjalani rawat inap di RS Islam Sultan Agung Semarang.
"Kunjungan juga kami lakukan terhadap ahli waris dua peserta BPJS Ketenagakerjaan yang mengalami kecelakaan hingga meninggal dunia. Keduanya mengalami kecelakaan saat berangkat bekerja," katanya.
Ahli waris pertama, kata dia, atas nama Nur Megania yang merupakan karyawan PT Pinnacle Apparel, kemudian ahli waris kedua atas nama Siti Sukini yang merupakan karyawan PT Artha Kayu Indonesia.
Yetty menambahkan kunjungan tersebut merupakan bentuk kepedulian dan keprihatinan BPJS Ketenagakerjaan terhadap peserta yang mengalami kecelakaan kerja bertepatan dengan peringatan Hari Buruh.
Kalau dari besaran klaim yang sudah dibayarkan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Semarang Mapajahit, ia menyebutkan periode Januari-April 2018 mencapai Rp47,3 miliar dengan sebanyak 6.285 kasus.
"Terjadi peningkatan memang dibandingkan periode sama tahun lalu yang hanya di kisaran 5.000-an kasus. Sepanjang 2017, kami sudah membayarkan klaim sebesar Rp98 miliar dari 15.831 kasus," katanya.
Kostum koboi dengan berbagai pernak-perniknya dikenakan jajaran pegawai, bukan hanya yang berada di bagian "front office", melainkan yang berada di "back office" pun memakainya.
Tak hanya itu, para peserta yang bermaksud mengurus berbagai keperluan jaminan sosial ketenagakerjaan itu pun diajak bermain "games", "ice breaking", hingga disuguhkan sarapan gratis.
Kepala Bidang Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Semarang Majapahit Yetty Laini menjelaskan kegiatan tersebut sebenarnya rangkaian memperingati May Day atau Hari Buruh setiap 1 Mei.
"Kami gelar rangkaian kegiatan memperingati May Day selama tiga hari, yakni 2-4 Mei 2018. Yang membedakan kostumnya, hari pertama kostum profesi, kedua pakaian adat, dan sekarang ala koboi," ungkapnya.
Menurut dia, serangkaian kegiatan itu sebenarnya dimaksudkan untuk menyambut para peserta BPJS Ketenagakerjaan yang kebanyakan kalangan buruh dengan suasana yang berbeda dan mengasyikkan.
"Ya, kami ingin peserta lebih mengenal bagaimana BPJS Ketenagakerjaan, lebih nyaman dalam mengurus berbagai keperluan. Ini untuk kegiatan yang bersifat `indoor`, sebab ada juga `outdoor`," katanya.
Untuk kegiatan "outdoor", kata dia, BPJS Ketenagakerjaan Cabang Semarang Majapahit mengunjungi pasien yang mengalami kecelakaan kerja yang sedang menjalani rawat inap di RS Islam Sultan Agung Semarang.
"Kunjungan juga kami lakukan terhadap ahli waris dua peserta BPJS Ketenagakerjaan yang mengalami kecelakaan hingga meninggal dunia. Keduanya mengalami kecelakaan saat berangkat bekerja," katanya.
Ahli waris pertama, kata dia, atas nama Nur Megania yang merupakan karyawan PT Pinnacle Apparel, kemudian ahli waris kedua atas nama Siti Sukini yang merupakan karyawan PT Artha Kayu Indonesia.
Yetty menambahkan kunjungan tersebut merupakan bentuk kepedulian dan keprihatinan BPJS Ketenagakerjaan terhadap peserta yang mengalami kecelakaan kerja bertepatan dengan peringatan Hari Buruh.
Kalau dari besaran klaim yang sudah dibayarkan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Semarang Mapajahit, ia menyebutkan periode Januari-April 2018 mencapai Rp47,3 miliar dengan sebanyak 6.285 kasus.
"Terjadi peningkatan memang dibandingkan periode sama tahun lalu yang hanya di kisaran 5.000-an kasus. Sepanjang 2017, kami sudah membayarkan klaim sebesar Rp98 miliar dari 15.831 kasus," katanya.
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Zuhdiar Laeis
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
BPJS Ketenagakerjaan serahkan Rp42 juta ke ahli waris anggota Panwascam Demak
21 February 2025 16:45 WIB
BPJS Ketenagakerjaan imbau peserta tak pakai jasa calo urus pencairan JHT
18 February 2025 21:22 WIB
BPJAMSOSTEK sosialisasikan jaminan sosial ketenagakerjaan ke atlet di Kudus
14 February 2025 21:17 WIB
Terpopuler - Tenaga Kerja
Lihat Juga
Kemiskinan jadi fokus pidato pertama Respati Ardi sebagai Wali Kota Surakarta
21 February 2025 11:07 WIB