Uskup Semarang: Saatnya menyadari pentingnya saling menghargai
Senin, 14 Mei 2018 0:48 WIB
Uskup Agung Semarang Monsinyur Robertus Rubiyatmoko. (Foto: ANTARAJATENG.COM/Hari Atmoko)
Semarang (Antaranews Jateng) - Uskup Agung Semarang Monsinyur Robertus Rubiyatmoko mengatakan berbagai aksi teror yang terjadi selama sepekan terakhir ini menjadi momentum masyarakat Indonesia untuk menyadari pentingnya kerukunan hidup yang diwarnai dengan sikap saling menghargai perbedaan.
"Semoga kita semakin bersaudara dan bersatu sebagai satu bangsa Indonesia," kata Romo Ruby di Semarang, Senin.
Ia menyatakan prihatin atas peristiwa teror bom terhadap tiga gereja di Surabaya yang membawa korban jiwa beberapa anak bangsa yang sedang beribadah.
Ia menyampaikan duka cita kepada para korban tewas maupun luka pada kejadian tersebut.
"Keluarga korban semoga diberi kesabaran dan kemampuan untuk memberikan pengampunan," katanya.
Atas kejadian itu, kata dia, justru muncul pertanyaan tentang apa yang diinginkan dan dikejar dari tindakan melawan kehidupan itu.
Kepada umat Kristiani, ia mengajak berdoa untuk kebaikan, ketenteraman, dan perlindungan bagi bangsa Indonesia.
"Kita berdoa pula untuk perubahan sikap hati dan budi bagi mereka yang merancang dan membuat perpecahan dan ketidaktenteraman hidup bersama ini," katanya.
Teror bom terjadi di tiga gereja di Surabaya, masing-masing Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela yang beralamat di Jalan Ngagel Madya Utara, Gereja Pantekosta Pusat Surabaya Jemaat Sawahan di Jalan Arjuno, dan Gereja Kristen Indonesia Diponegoro 146 di Jalan Raya Diponegoro.
Jumlah korban tewas dalam peristiwa itu dilaporkan mencapai 13 orang dan puluhan lainnya luka-luka.
"Semoga kita semakin bersaudara dan bersatu sebagai satu bangsa Indonesia," kata Romo Ruby di Semarang, Senin.
Ia menyatakan prihatin atas peristiwa teror bom terhadap tiga gereja di Surabaya yang membawa korban jiwa beberapa anak bangsa yang sedang beribadah.
Ia menyampaikan duka cita kepada para korban tewas maupun luka pada kejadian tersebut.
"Keluarga korban semoga diberi kesabaran dan kemampuan untuk memberikan pengampunan," katanya.
Atas kejadian itu, kata dia, justru muncul pertanyaan tentang apa yang diinginkan dan dikejar dari tindakan melawan kehidupan itu.
Kepada umat Kristiani, ia mengajak berdoa untuk kebaikan, ketenteraman, dan perlindungan bagi bangsa Indonesia.
"Kita berdoa pula untuk perubahan sikap hati dan budi bagi mereka yang merancang dan membuat perpecahan dan ketidaktenteraman hidup bersama ini," katanya.
Teror bom terjadi di tiga gereja di Surabaya, masing-masing Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela yang beralamat di Jalan Ngagel Madya Utara, Gereja Pantekosta Pusat Surabaya Jemaat Sawahan di Jalan Arjuno, dan Gereja Kristen Indonesia Diponegoro 146 di Jalan Raya Diponegoro.
Jumlah korban tewas dalam peristiwa itu dilaporkan mencapai 13 orang dan puluhan lainnya luka-luka.
Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Pertamina Patra Niaga JBT berikan apresiasi ke operator SPBU Sultan Agung Semarang
21 November 2024 15:43 WIB