Pekalongan (Antaranews Jateng) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menyatakan optimistis pembangunan "interchange" (pintu keluar) Tol Batang-Semarang akan semakin mendongkrak pemasaran produk kerajinan batik di Pasar Grosir Setono.
     "Pada saat Lebaran 2017, penjualan batik hanya 25 persen, kemudian pada arus balik Lebaran tahun ini meningkat menjadi 65 persen sehingga kami optimistis dengan dibangunnya interchange tol akan makin mendongkrak pemasaran produk batik di Grosir Setono," kata Wali Kota Pekalongan Saelany Machfudz di Pekalongan, Jumat.
     Menurut dia, pembangunan interchange Tol Batang-Semarang tersebut diperkirakan selesai pada akhir 2018 sehingga pemudik maupun pengunjung yang akan melalui jalur bebas hambtan itu dapat mampir ke pasar Grosir Setono.
     "Tentunya, dengan selesainya dibangun "interchange" tol Batang-Semarang akan menggeliatkan kembali pemasaran produk batik di Pasar Grosir Setono," katanya.
     Ketua Ikatan Pedagang Pasar Setono (Ippaseno) Sony Hikmalul mengatakan produk kerajinan batik masih menjadi utama para pemudik dari luar daerah seperti Jakarta, Banten, dan Bogor selama arus mudik dan balik Lebaran 2018.
     "Saat arus balik Lebaran para pengunjung mulai meramaikan Pasar Grosir Setono dan Grosir Gamer. Mereka sengaja datang ke Pekalongan untuk membeli oleh-oleh batik dari Pekalongan," katanya.
     Ia mengatakan sebagian besar pedagang merasa lega dan tidak khawatir merugi mengingat untuk menghadapi Lebaran 2018, mereka benar-benar menyiapkan daganganya secara maksimal. 
     "Para pedagang sempat merasa cemas karena saat arus mudik Lebaran masih sepi. Akan tetapi kesediahan para pedagang ini terobati saat arus mudik Lebaran karena penjualan batik ramai," katanya.
     Ia menambahkan jumlah pedagang di Pasar Setono tercatat 800 orang dan mereka berharap ke depan penjualan batik terus ramai seiring dengan selesainya pembangunan interchange Tol Batang-Semarang.