Jamkrida Jateng berupaya berikan penjaminan kredit UMKM
Selasa, 11 Desember 2018 20:36 WIB
Pengunjung memilih sepatu yang dipajang pada Gelar Inovasi Produk UMKM, Koperasi dan Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL), di Semarang, Jateng, Kamis (21/5). Pameran yang menampilkan beragam produk industri kreatif dari16 kabupaten/kota dari tujuh provinsi serta UMKM mitra binaan BUMN di Indonesia itu akan berlangsung hingga 24 Mei mendatang. ANTARA FOTO/R. Rekotomo.
Semarang (Antaranews Jateng) - Perseroan Terbatas Jamkrida Jawa Tengah terus berupaya memberikan penjaminan kredit bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang selama ini masih banyak yang belum memenuhi persyaratan dari perbankan.
"Kami berupaya berikan penjaminan kredit bagi pelaku UMKM karena tidak semua pelaku UMKM di Jateng itu `bankable` dan memiliki omzet yang stabil setiap bulannya," kata Direktur Utama PT Jamkrida Jateng M Nasir Siregar di Semarang, Selasa.
Ia mengungkapkan saat ini tercatat sekitar 4,3 juta pelaku UMKM berbagai sektor yang tersebar di 35 kabupaten/kota dan mayoritas diantaranya masih sulit memperoleh pinjaman perbankan karena keterbatasan penjaminan kredit.
Oleh karena itu, lanjut dia, Jamkrida berupaya memberikan penjaminan kepada pelaku UMKM yang akan mengajukan kredit ke perbankan.
Kepada pihak perbankan, Jamkrida hadir untuk memberikan kepastian bagi bank ketika UMKM tersebut gagal bayar sehingga menyebabkan kredit macet.
"Kami berharap, nilai penjaminan ini bisa membantu para pelaku UMKM dan sampai saat ini, nilai penjaminan yang bisa kami jaminkan sebanyak Rp3 triliun, tapi baru terealisasi Rp2,86 triliun," ujarnya.
Jamkrida Jateng juga berupaya menjembatani para pelaku UMKM dan juga perbankan agar angka kredit macet di Jateng tidak terlalu tinggi.
Sementara itu, Kepala Kantor Regional 3 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta Aman Santosa menambahkan, pihaknya sebagai otoritas yang diberi wewenang untuk mengawasi pelaku perbankan dan pembiayaan terus menjaga agar angka kredit macet di Jateng tidak terlalu tinggi.
"Kami berupaya berikan penjaminan kredit bagi pelaku UMKM karena tidak semua pelaku UMKM di Jateng itu `bankable` dan memiliki omzet yang stabil setiap bulannya," kata Direktur Utama PT Jamkrida Jateng M Nasir Siregar di Semarang, Selasa.
Ia mengungkapkan saat ini tercatat sekitar 4,3 juta pelaku UMKM berbagai sektor yang tersebar di 35 kabupaten/kota dan mayoritas diantaranya masih sulit memperoleh pinjaman perbankan karena keterbatasan penjaminan kredit.
Oleh karena itu, lanjut dia, Jamkrida berupaya memberikan penjaminan kepada pelaku UMKM yang akan mengajukan kredit ke perbankan.
Kepada pihak perbankan, Jamkrida hadir untuk memberikan kepastian bagi bank ketika UMKM tersebut gagal bayar sehingga menyebabkan kredit macet.
"Kami berharap, nilai penjaminan ini bisa membantu para pelaku UMKM dan sampai saat ini, nilai penjaminan yang bisa kami jaminkan sebanyak Rp3 triliun, tapi baru terealisasi Rp2,86 triliun," ujarnya.
Jamkrida Jateng juga berupaya menjembatani para pelaku UMKM dan juga perbankan agar angka kredit macet di Jateng tidak terlalu tinggi.
Sementara itu, Kepala Kantor Regional 3 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta Aman Santosa menambahkan, pihaknya sebagai otoritas yang diberi wewenang untuk mengawasi pelaku perbankan dan pembiayaan terus menjaga agar angka kredit macet di Jateng tidak terlalu tinggi.
Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Kliwon
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Waspada cuaca ekstrem di Jateng 22-24 Februari, termasuk di Kabupaten Magelang
22 February 2025 13:05 WIB
Jabatan Gubernur Jateng diserahterimakan ke Ahmad Luthfi tanpa didampingi Taj Yasin
21 February 2025 7:25 WIB
Novita Wijayanti yakin Luthfi - Gus Yasin bawa perubahan signifikan bagi Jateng
20 February 2025 15:32 WIB