BPJS Ketenagakerjaan Jateng-DIY bidik pekerja tempat ibadah
Jumat, 2 Agustus 2019 11:37 WIB
Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Jateng dan DIY Moch Triyono (tengah) saat berkunjung di Sulawesi Utara. (Foto: Humas BPJS Ketenagakerjaan)
Semarang (ANTARA) - BPJS Ketengakerjaan Kantor Wilayah Jateng dan DIY terus berupaya memberikan perlindungan kepada para pekerja di tempat ibadah lintas agama, seperti takmir masjid, pengurus gereja, guru ngaji, dan lain sebagainya.
Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Jateng dan DIY Moch Triyono menjelaskan untuk perlindungan kepada para pekerja lintas agama tersebut sampai saat ini masih dikoordinasikan dan disiapkan perangkat hukumnya.
"Saat ini masih disiapkan perangkat hukum seperti peraturan gubernur agar saat diterapkan tidak ada efek hukum apa pun," katanya.
Triyono mengaku belajar dari Provinsi Sulawesi Utara yang telah menerapkan pemberian jaminan sosial ketenagakerjaan bagi pekerja lintas agama yang menggunakan anggaran dari APBD (Provinsi Sulawesi Utara) dan sumbangan atau tali kasih aparatur sipil negara (ASN) untuk Kota Bitung.
Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan kampanyekan antikorupsi bagi siswa SMK Perdana
"Di daerah tersebut (Sulut,red.) jumlah pekerja rentan yang dilindungi terus meningkat dan telah mencapai 76 ribu pekerja," katanya.
Triyono menjelaskan koordinasi awal, pekerja lintas agama diharapkan dapat dianggarkan dari APBD Perubahan 2019 sebagai stimulan dan tahun berikutnya iuran sebesar Rp16.800 dapat dibayarkan dari uang insentif yang mereka terima (pekerja lintas agama,red.).
Ditanya soal jumlah pekerja lintas agama di Jateng, Triyono menyebutkan potensinya cukup besar, yakni 262 ribu pekerja.
"Perlindungan terhadap pekerja rentan tersebut sebagai bagian untuk mendukung pemerintah agar tidak muncul warga miskin baru," katanya.
Realitanya, tambah Triyono, saat terjadi kecelakaan dan kematian, ahli waris menjadi terpuruk. Padahal jika mereka terlindungi jaminan sosial ketenagakerjaan, ahli waris bisa mendapatkan uang santunan.
Baca juga: Melalui Perisai, BPJS Ketenagakerjaan Pekalongan incar kepesertaan informal
Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Jateng dan DIY Moch Triyono menjelaskan untuk perlindungan kepada para pekerja lintas agama tersebut sampai saat ini masih dikoordinasikan dan disiapkan perangkat hukumnya.
"Saat ini masih disiapkan perangkat hukum seperti peraturan gubernur agar saat diterapkan tidak ada efek hukum apa pun," katanya.
Triyono mengaku belajar dari Provinsi Sulawesi Utara yang telah menerapkan pemberian jaminan sosial ketenagakerjaan bagi pekerja lintas agama yang menggunakan anggaran dari APBD (Provinsi Sulawesi Utara) dan sumbangan atau tali kasih aparatur sipil negara (ASN) untuk Kota Bitung.
Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan kampanyekan antikorupsi bagi siswa SMK Perdana
"Di daerah tersebut (Sulut,red.) jumlah pekerja rentan yang dilindungi terus meningkat dan telah mencapai 76 ribu pekerja," katanya.
Triyono menjelaskan koordinasi awal, pekerja lintas agama diharapkan dapat dianggarkan dari APBD Perubahan 2019 sebagai stimulan dan tahun berikutnya iuran sebesar Rp16.800 dapat dibayarkan dari uang insentif yang mereka terima (pekerja lintas agama,red.).
Ditanya soal jumlah pekerja lintas agama di Jateng, Triyono menyebutkan potensinya cukup besar, yakni 262 ribu pekerja.
"Perlindungan terhadap pekerja rentan tersebut sebagai bagian untuk mendukung pemerintah agar tidak muncul warga miskin baru," katanya.
Realitanya, tambah Triyono, saat terjadi kecelakaan dan kematian, ahli waris menjadi terpuruk. Padahal jika mereka terlindungi jaminan sosial ketenagakerjaan, ahli waris bisa mendapatkan uang santunan.
Baca juga: Melalui Perisai, BPJS Ketenagakerjaan Pekalongan incar kepesertaan informal
Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
BPJS Ketenagakerjaan serahkan Rp42 juta ke ahli waris anggota Panwascam Demak
21 February 2025 16:45 WIB
BPJS Ketenagakerjaan imbau peserta tak pakai jasa calo urus pencairan JHT
18 February 2025 21:22 WIB
BPJAMSOSTEK sosialisasikan jaminan sosial ketenagakerjaan ke atlet di Kudus
14 February 2025 21:17 WIB
Terpopuler - Tenaga Kerja
Lihat Juga
Kemiskinan jadi fokus pidato pertama Respati Ardi sebagai Wali Kota Surakarta
21 February 2025 11:07 WIB