Cilacap (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengubah nama Stasiun Meteorologi Cilacap, Jawa Tengah menjadi Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung serta memperluas wilayah layanan informasi maritim yang selama ini dilayaninya.

"Perubahan nama ini dilakukan berdasarkan Peraturan BMKG Nomor 8 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Stasiun Meteorologi, Stasiun Klimatogi, dan Stasiun Geofika," kata Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Teguh Wardoyo di Cilacap, Kamis.

Stasiun Meteorologi (Stamet) Cilacap yang sebelumnya merupakan Stamet Sinoptik (Sinoptik adalah ilmu yang mempelajari segala fenomena cuaca yang terjadi di atmosfer dalam waktu yang singkat, red.) menjadi Stamet Tunggul Wulung yang merupakan Stamet Penerbangan.

Baca juga: BMKG: Jateng selatan segera masuki pancaroba

Dia menjelaskan perubahan dari Stamet Sinoptik menjadi Stamet Penerbangan itu dilakukan karena aktivitas penerbangan di Bandara Tunggul Wulung, Cilacap, dinilai cukup tinggi seiring dengan adanya sekolah penerbangan dan layanan penerbangan komersial.

Kendati menjadi Stamet Penerbangan, dia mengatakan Stamet Tunggul Wulung tetap dipercaya untuk menyajikan informasi maritim seperti yang selama ini diberikan oleh Stamet Cilacap.

"Seharusnya ada (Stamet Maritim, red.) sendiri tetapi karena untuk pembuatan Stasiun Maritim juga memerlukan biaya mahal, maka (layanan informasi maritim, red.) diserahkan kepada Stasiun Meteorologi Cilacap yang beberapa waktu lalu dianggap mampu memberikan pelayanan terkait dengan info maritim," katanya.

Terkait dengan perluasan wilayah layanan informasi maritim yang disajikan Stamet Tunggul Wulung, Teguh mengatakan hal itu tertuang dalam Keputusan Kepala BMKG KEP.22/UM/KB/VIII/2019 tentang Unit Pelaksana Teknis Penanggung Jawab Pelayanan Informasi Meteorologi Maritim.

Baca juga: BMKG: Ajak warga Banjarnegara hemat air

Ia mengatakan Stamet Tunggul Wulung mulai 16 September 2019 melayani informasi untuk tujuh wilayah maritim dari sebelumnya hanya wilayah perairan selatan Jateng-Yogyakarta dan wilayah Samudra Hindia selatan Jateng-Yogyakarta.

Ia mengatakan tujuh wilayah layanan informasi maritim itu terdiri atas perairan selatan Sukabumi-Cianjur, perairan selatan Garut-Pangandaran, perairan selatan Cilacap, perairan selatan Kebumen-Purworejo, perairan selatan Yogyakarta, Samudra Hindia selatan Jawa Barat, dan Samudra Hindia selatan Jateng-Yogyakarta.

Ia mengatakan pembagian layanan informasi maritim itu berdasarkan perbedaan klimatologi perairan maupun samudra di masing-masing wilayah.

"Sebelumnya, informasi maritim wilayah perairan selatan Jabar dan Samudra Hindia selatan Jabar dilayani Stamet Maritim Tanjung Priok, namun sekarang dilayani Stamet Penerbangan Tunggul Wulung," katanya.

Baca juga: BMKG sebut gempa Banten tidak picu listrik padam