Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat periode 2014-2019 Fadli Zon tidak kecewa namanya tidak diajukan Ketua Dewan Pembina dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai Wakil Ketua DPR periode 2019-2024.

"Enggak kecewa lah, saya bersyukur malah," ujar Fadli ketika ditemui usai rapat paripurna Anggota DPR, Senin.

Fadli merasa dirinya sudah tuntas menunaikan tugas sebagai Wakil Ketua DPR selama lima tahun yang dirasanya cukup berat selama ini.

"Memangnya tidak berat, saya kira menjalankan tugas ini hari demi hari kan cukup berat juga. Apalagi dengan sebuah periode yang penuh dengan turbulensi," kata Fadli.

Baca juga: Dahnil Anzar: Fadli Zon tidak bersedia jadi menteri Jokowi

Fadli juga berterima kasih kepada Prabowo karena sudah diberikan kepercayaan ketika mereka bertemu beberapa hari yang lalu.

Menurut Fadli, Prabowo tidak mempersoalkan kinerjanya sebagai Wakil Ketua DPR. Apalagi, melihat sikapnya yang keras mengkritisi kebijakan pemerintah. Dia mengaku tidak kapok dan akan terus berpihak kepada kepentingan rakyat.

"Enggak ada masalah. Cuma kaderisasi saja. Saya kira lebih banyak dari kebutuhan (partai). Mungkin setiap periode kebutuhannya ada. Saya kira itu (alasannya)," ujar Fadli.

Baca juga: Fadli: Tak ada "penumpang gelap" di pendukung Prabowo

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengatakan Prabowo sudah menandatangani dua surat keputusan (SK). Yang pertama, SK calon wakil ketua DPR, Prabowo menunjuk Sufki Dasco Ahmad dan SK kedua, sebagai calon pimpinan MPR, Prabowo menunjuk Ahmad Muzani.

Muzani mengatakan Prabowo akan memberikan penugasan baru kepada Fadli Zon dalam bidang-bidang lain yang nanti akan dirumuskan sendiri oleh Prabowo.

"Pergantian Fadli Zon lebih merupakan rotasi kepemimpinan dalam partai yang juga penting sehingga ada regenerasi dalam kepemimpinan legislatif karena kami adalah partai yang berada di luar pemerintahan (oposisi)," ujar Muzani di Kompleks Parlemen Republik Indonesia Senayan Jakarta, Senin.

Menurut Muzani, Dasco dipilih karena senioritasnya di Partai Gerindra.

"Dia adalah salah satu pendiri partai, wakil ketua umum, dan kedua secara kapabilitas juga cukup mumpuni," ujar Muzani.