Dinkes Kudus canangkan pemberian tambah darah bagi perempuan pekerja
Kamis, 17 Oktober 2019 16:49 WIB
Sejumlah pekerja rokok PT Nojorono Tobacco International (NTI) Kudus meminum tablet penambah darah saat pencanangan gerakan Perempuan Pekerja Sehat dan Produktif dan Pemberian Tablet Zat Besi di gudang produksi rokok PT NTI, Kaliwungu, Kamis (17/10/2019). (ANTARA/Dok.)
Kudus (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah mencanangkan pemberian tablet zat besi atau tambah darah bagi perempuan pekerja sebagai salah satu upaya agar mereka terbebas dari berbagai serangan penyakit.
Pencanangan itu ditandai dengan ratusan perempuan pekerja sektor pabrik rokok di Kudus minum bersama tablet penambah darah, Kamis.
"Salah satu ancaman bahaya kesehatan merupakan kekurangan zat besi. Dan anemia atau kekurangan darah merupakan gejala umum yang terjadi dan sering menimpa pekerja perempuan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Djoko Dwi Putranto pada pencanangan gerakan Perempuan Pekerja Sehat dan Produktif dan Pemberian Tablet Zat Besi di gudang produksi rokok PT Nojorono Tobacco International (NTI), Kaliwungu, di Kudus, Kamis.
Pada pencanangan tersebut, terdapat 500-an perempuan pekerja yang mengikuti dan turut hadir Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kudus Mawar Hartopo, serta sejumlah tamu undangan lainnya.
Ia mengungkapkan tablet zat besi atau yang biasa dikampanyekan sebagai tablet cantik tersebut, jika dikonsumsi secara teratur bisa mengembalikan produktivitas pekerja.
Djoko menjelaskan jumlah perempuan pekerja di Kabupaten Kudus mencapai angka 40 persen dari total pekerja dan sebagian besar bekerja di sektor industri rokok.
"Mereka ini aset perusahaan yang harus dijaga. Jika kesehatan mereka terjaga maka perusahaan juga akan untung," ujarnya.
Baca juga: Memberdayakan perempuan pekerja Ungaran melalui Program "Better Work"
Selain meningkatkan produktivitas, upaya menjaga kesehatan perempuan pekerja, juga bisa berdampak positif terhadap penurunan angka kematian ibu dan anak.
"Pekerja perempuan sejak mereka hamil, melahirkan, dan menyusui, haruslah diperhatikan dengan benar. Beri konseling gizi, beri vitamin A, adakan ruang laktasi atau menyusui di pabrik, akan sangat baik hasilnya. Juga bisa mengurangi 'stunting' (kekerdilan) atau gizi buruk," ujarnya.
Gerakan pencanganan minum tablet cantik itu, kata Djoko, berlangsung serentak di semua perusahaan dan akan berlangsung hingga Desember 2019.
"Semua perusahaan harus mengikutinya. Memberikan tablet penambah darah itu ke pekerjanya. Seminggu sekali diberi tabletnya secara rutin. Nanti setelah Desember 2019 akan dievaluasi," ujarnya.
Zaratun, salah seorang buruh giling, mengakui perusahaan sudah membiasakan pekerjanya untuk menjaga pola hidup sehat karena setiap hari juga ada senam, kemudian diberi tahu cara cuci tangan yang baik.
Terkait dengan tablet penambah darah, ia mengaku senang karena rasanya memang enak.
Baca juga: Berikut makanan yang harus dikonsumsi wanita selama masa menstruasi
Human Resource Manager PT NTI Henry Salassa Go mengatakan pekerja di perusahaannya sudah dianggap sebagai keluarga, sehingga semua diperlakukan dengan baik.
"Hal itu, sesuai visi kami untuk menjalankan 'best manage' di perusahaan. Baik itu organisasi, sistem, hingga memperlakukan pekerja dengan baik," katanya.
Gerakan itu, kata dia, sebagai hal yang bagus karena membuat pekerja menjadi sehat sehingga akan produktif. Setidaknya, ketika memasuki masa pensiun mereka akan bisa hidup bahagia.
"Kami juga sudah lakukan program lain seperti pemeriksaan IVA test, dan program lain yang berkaitan dengan pekerja perempuan, termasuk kampanye mengajak mereka lebih hidup sehat. alau satu orang saja melakukan kebaikan maka dunia ini akan menjadi lebih baik," katanya.
Wakil Ketua TP PKK Kudus Mawar Hartopo mengatakan perempuan pekerja harus selalu ingat akan kesehatannya karena mereka juga butuh sehat untuk bekerja.
"Kalau sakit nanti tidak bisa bekerja. Pokoknya jangan lupa minum tablet tambah darah. Minumnya yang teratur," katanya.
Baca juga: Perempuan Dominasi Pekerja Industri Rumah Tangga
Baca juga: Ibu Negara Iingatkan Pentingnya Kesehatan Perempuan
Pencanangan itu ditandai dengan ratusan perempuan pekerja sektor pabrik rokok di Kudus minum bersama tablet penambah darah, Kamis.
"Salah satu ancaman bahaya kesehatan merupakan kekurangan zat besi. Dan anemia atau kekurangan darah merupakan gejala umum yang terjadi dan sering menimpa pekerja perempuan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Djoko Dwi Putranto pada pencanangan gerakan Perempuan Pekerja Sehat dan Produktif dan Pemberian Tablet Zat Besi di gudang produksi rokok PT Nojorono Tobacco International (NTI), Kaliwungu, di Kudus, Kamis.
Pada pencanangan tersebut, terdapat 500-an perempuan pekerja yang mengikuti dan turut hadir Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kudus Mawar Hartopo, serta sejumlah tamu undangan lainnya.
Ia mengungkapkan tablet zat besi atau yang biasa dikampanyekan sebagai tablet cantik tersebut, jika dikonsumsi secara teratur bisa mengembalikan produktivitas pekerja.
Djoko menjelaskan jumlah perempuan pekerja di Kabupaten Kudus mencapai angka 40 persen dari total pekerja dan sebagian besar bekerja di sektor industri rokok.
"Mereka ini aset perusahaan yang harus dijaga. Jika kesehatan mereka terjaga maka perusahaan juga akan untung," ujarnya.
Baca juga: Memberdayakan perempuan pekerja Ungaran melalui Program "Better Work"
Selain meningkatkan produktivitas, upaya menjaga kesehatan perempuan pekerja, juga bisa berdampak positif terhadap penurunan angka kematian ibu dan anak.
"Pekerja perempuan sejak mereka hamil, melahirkan, dan menyusui, haruslah diperhatikan dengan benar. Beri konseling gizi, beri vitamin A, adakan ruang laktasi atau menyusui di pabrik, akan sangat baik hasilnya. Juga bisa mengurangi 'stunting' (kekerdilan) atau gizi buruk," ujarnya.
Gerakan pencanganan minum tablet cantik itu, kata Djoko, berlangsung serentak di semua perusahaan dan akan berlangsung hingga Desember 2019.
"Semua perusahaan harus mengikutinya. Memberikan tablet penambah darah itu ke pekerjanya. Seminggu sekali diberi tabletnya secara rutin. Nanti setelah Desember 2019 akan dievaluasi," ujarnya.
Zaratun, salah seorang buruh giling, mengakui perusahaan sudah membiasakan pekerjanya untuk menjaga pola hidup sehat karena setiap hari juga ada senam, kemudian diberi tahu cara cuci tangan yang baik.
Terkait dengan tablet penambah darah, ia mengaku senang karena rasanya memang enak.
Baca juga: Berikut makanan yang harus dikonsumsi wanita selama masa menstruasi
Human Resource Manager PT NTI Henry Salassa Go mengatakan pekerja di perusahaannya sudah dianggap sebagai keluarga, sehingga semua diperlakukan dengan baik.
"Hal itu, sesuai visi kami untuk menjalankan 'best manage' di perusahaan. Baik itu organisasi, sistem, hingga memperlakukan pekerja dengan baik," katanya.
Gerakan itu, kata dia, sebagai hal yang bagus karena membuat pekerja menjadi sehat sehingga akan produktif. Setidaknya, ketika memasuki masa pensiun mereka akan bisa hidup bahagia.
"Kami juga sudah lakukan program lain seperti pemeriksaan IVA test, dan program lain yang berkaitan dengan pekerja perempuan, termasuk kampanye mengajak mereka lebih hidup sehat. alau satu orang saja melakukan kebaikan maka dunia ini akan menjadi lebih baik," katanya.
Wakil Ketua TP PKK Kudus Mawar Hartopo mengatakan perempuan pekerja harus selalu ingat akan kesehatannya karena mereka juga butuh sehat untuk bekerja.
"Kalau sakit nanti tidak bisa bekerja. Pokoknya jangan lupa minum tablet tambah darah. Minumnya yang teratur," katanya.
Baca juga: Perempuan Dominasi Pekerja Industri Rumah Tangga
Baca juga: Ibu Negara Iingatkan Pentingnya Kesehatan Perempuan
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Festival Teater Pelajar berikan ruang ekspresi dan penyaluran minat bakat siswa di bidang budaya
15 December 2024 20:24 WIB