Cegah kerumunan malam hari, Temanggung padamkan lampu jalan
Sabtu, 28 Maret 2020 5:56 WIB
Kondisi Jalan A. Yani depan Kantor Setda Kabupaten Temanggung gelap gulita setelah lampu jalan dimatikan untuk mencegah kerumunan di malam hari. ANTARA/Heru Suyitno
Temanggung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Temanggung, Jateng, mulai Jumat malam melakukan pemadaman lampu jalan untuk mencegah orang berkerumun di pinggir jalan atau di beberapa titik keramaian guna mengantisipasi penyebaran COVID-19, kata Bupati Temanggung M. Al Khadziq.
"Mulai Jumat, malam Sabtu ini kita mematikan lampu-lampu jalan di Kota Temanggung, Parakan, Ngadirejo, dan Kranggan sebagai eksperimen agar tidak ada anak-anak nongkrong pada malam hari guna mengantisipasi penyebaran virus corona," katanya di Temanggung, Jumat.
Ia berharap pada malam hari, apalagi malam Minggu masyarakat Temanggung tetap diam di rumah, tidak keluar, tidak nongkrong di pinggir jalan.
Baca juga: Kerumunan massa di 815 titik di Jateng dibubarkan
"Ini baru eksperimen pertama. Kalau hal ini berhasil akan kita teruskan, bahkan bukan tidak mungkin lampu-lampu penerangan malam hari di desa-desa juga akan kita matikan supaya masyarakat di desa tidak ada kegiatan keluar rumah," katanya.
Ia mengimbau masyarakat tetap diam di rumah masing-masing tujuannya untuk mengurangi transmisi COVID-19 untuk mengurangi potensi penularan virus ini dari satu orang ke orang lainnya.
"Untuk pemadaman nanti kita evaluasi bersama-sama. Selama pemadaman ada patroli dari Satpol PP dan pihak Dinas PU yang mengurusi lampu jalan juga patroli sekalian untuk evaluasi di lapangan. Nanti ini dinamis di lapangan," katanya.
Ia menegaskan ini bukan pemberlakukan jam malam, hal ini dilakukan semata-mata hanya untuk menghindari kerumunan guna mengantisipasi penyebaran virus corona.
"Intinya biar kota ini tidak menjadi tempat yang nyaman buat nongkrong, biar maysraakat, anak-anak muda tidak nyaman nongkrong akhirnya mereka tidak nongkrong dan di rumah saja," katanya.
Baca juga: Polres Temanggung akan tindak tegas kerumunan masyarakat
Baca juga: Bupati Banyumas instruksikan bubarkan kerumunan massa untuk cegah COVID-19
"Mulai Jumat, malam Sabtu ini kita mematikan lampu-lampu jalan di Kota Temanggung, Parakan, Ngadirejo, dan Kranggan sebagai eksperimen agar tidak ada anak-anak nongkrong pada malam hari guna mengantisipasi penyebaran virus corona," katanya di Temanggung, Jumat.
Ia berharap pada malam hari, apalagi malam Minggu masyarakat Temanggung tetap diam di rumah, tidak keluar, tidak nongkrong di pinggir jalan.
Baca juga: Kerumunan massa di 815 titik di Jateng dibubarkan
"Ini baru eksperimen pertama. Kalau hal ini berhasil akan kita teruskan, bahkan bukan tidak mungkin lampu-lampu penerangan malam hari di desa-desa juga akan kita matikan supaya masyarakat di desa tidak ada kegiatan keluar rumah," katanya.
Ia mengimbau masyarakat tetap diam di rumah masing-masing tujuannya untuk mengurangi transmisi COVID-19 untuk mengurangi potensi penularan virus ini dari satu orang ke orang lainnya.
"Untuk pemadaman nanti kita evaluasi bersama-sama. Selama pemadaman ada patroli dari Satpol PP dan pihak Dinas PU yang mengurusi lampu jalan juga patroli sekalian untuk evaluasi di lapangan. Nanti ini dinamis di lapangan," katanya.
Ia menegaskan ini bukan pemberlakukan jam malam, hal ini dilakukan semata-mata hanya untuk menghindari kerumunan guna mengantisipasi penyebaran virus corona.
"Intinya biar kota ini tidak menjadi tempat yang nyaman buat nongkrong, biar maysraakat, anak-anak muda tidak nyaman nongkrong akhirnya mereka tidak nongkrong dan di rumah saja," katanya.
Baca juga: Polres Temanggung akan tindak tegas kerumunan masyarakat
Baca juga: Bupati Banyumas instruksikan bubarkan kerumunan massa untuk cegah COVID-19
Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024