Pemudik di Kabupaten Magelang tercatat 4.320 orang
Jumat, 8 Mei 2020 21:42 WIB
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Magelang Nanda Cahyadi Pribadi. (ANTARA/Heru Suyitno)
Magelang (ANTARA) - Jumlah pemudik di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah berdasarkan data Dinas Perhubungan sejak 28 Maret 2020 hingga hari Jumat ini mencapai 4.320 orang, kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Magelang Nanda Cahyadi Pribadi.
Nanda di Magelang, Jumat, mengatakan meskipun sudah ada imbauan dari pemerintah untuk tidak mudik saat pandemi COVID-19, namun berdasarkan rekapitulasi data sudah banyak pemudik yang sampai di Kabupaten Magelang melalui Terminal Secang, Muntilan dan Salaman.
Ia menuturkan dari jumlah tersebut, terbanyak berasal dari wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi) mencapai 1.342 orang.
Selain dari Jabodetabek, ada dari wilayah Bandung sebanyak 58 orang. Sisanya lebih dari 2920 berasal dari sejumlah kota lain, seperti dari beberapa kota dan kabupaten di Jawa Timur dan beberapa di Pulau Kalimantan serta lainnya.
Sebanyak 4320 pendatang tersebut, paling banyak tujuannya ke Kecamatan Secang sebanyak 1.053 dan Muntilan 1.050 orang. Kemudian ke Kecamatan Salaman 345 orang dan Grabag 241 orang.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 Kabupaten Magelang bertambah jadi 25 orang
"Selain empat kecamatan itu, pemudik tersebar merata hampir di setiap kecamatan. Namun untuk jumlahnya, rata-rata hanya berkisar 100an pemudik. Dari catatan kami, pada tanggal 31 Maret juga ada 293 pemudik dari Pondok Pesantren Lirboyo dan 8 April2020 dari Ponpes di Banyuwangi sebanyak 22 orang.
Ia menyampaikan meskipun di sejumlah kota telah melakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mulai April 2020, namun tercatat hingga tanggal 7 Mei 2020 masih ada pendatang yang berasal dari kota-kota yang melakukan PSBB tersebut.
"Pada tanggal 1 hingga 7 Mei 2020 ada 408 orang, mereka ada yang berasal dari wilayah Jabodetabek dan Bandung yang melakukan PSBB. selain dilakukan pendataan, pemeriksaan kesehatan terhadap para pendatang kami minta untuk langsung lapor ke satgas desa dan petugas kesehatan serta melakukan isolasi mandiri," katanya.
Berdasarkan update data COVID-19 di Kabupaten Magelang terdapat tambahan dua terkonfirmasi positif dari Kecamatan Salaman dan Borobudur.
Mereka diketahui eks peserta ijtima ulama dari Gowa Sulawesi Selatan. Namun demikian, mereka saat ini menjalani isolasi mandiri dengan pengawasan ketat dari petugas kesehatan dan satgas di desa serta kecamatan setempat.
"Yang mempunyai riwayat sebagai peserta ijtima ulama yang terpapar COVID-19 hingga saat ini di Kabupaten Magelang ada 18 orang terkonfirmasi positif, satu di antaranya meninggal. Total terkonfirmasi positif seluruhnya saat ini ada 30 orang. Sebanyak 16 orang di antaranya dirawat di beberapa rumah sakit dan 14 menjalani isolasi mandiri serta tiga lainnya sudah sembuh," kata Nanda.
Baca juga: Pasien sembuh dari COVID-19 di Kabupaten Magelang bertambah satu
Nanda di Magelang, Jumat, mengatakan meskipun sudah ada imbauan dari pemerintah untuk tidak mudik saat pandemi COVID-19, namun berdasarkan rekapitulasi data sudah banyak pemudik yang sampai di Kabupaten Magelang melalui Terminal Secang, Muntilan dan Salaman.
Ia menuturkan dari jumlah tersebut, terbanyak berasal dari wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi) mencapai 1.342 orang.
Selain dari Jabodetabek, ada dari wilayah Bandung sebanyak 58 orang. Sisanya lebih dari 2920 berasal dari sejumlah kota lain, seperti dari beberapa kota dan kabupaten di Jawa Timur dan beberapa di Pulau Kalimantan serta lainnya.
Sebanyak 4320 pendatang tersebut, paling banyak tujuannya ke Kecamatan Secang sebanyak 1.053 dan Muntilan 1.050 orang. Kemudian ke Kecamatan Salaman 345 orang dan Grabag 241 orang.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 Kabupaten Magelang bertambah jadi 25 orang
"Selain empat kecamatan itu, pemudik tersebar merata hampir di setiap kecamatan. Namun untuk jumlahnya, rata-rata hanya berkisar 100an pemudik. Dari catatan kami, pada tanggal 31 Maret juga ada 293 pemudik dari Pondok Pesantren Lirboyo dan 8 April2020 dari Ponpes di Banyuwangi sebanyak 22 orang.
Ia menyampaikan meskipun di sejumlah kota telah melakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mulai April 2020, namun tercatat hingga tanggal 7 Mei 2020 masih ada pendatang yang berasal dari kota-kota yang melakukan PSBB tersebut.
"Pada tanggal 1 hingga 7 Mei 2020 ada 408 orang, mereka ada yang berasal dari wilayah Jabodetabek dan Bandung yang melakukan PSBB. selain dilakukan pendataan, pemeriksaan kesehatan terhadap para pendatang kami minta untuk langsung lapor ke satgas desa dan petugas kesehatan serta melakukan isolasi mandiri," katanya.
Berdasarkan update data COVID-19 di Kabupaten Magelang terdapat tambahan dua terkonfirmasi positif dari Kecamatan Salaman dan Borobudur.
Mereka diketahui eks peserta ijtima ulama dari Gowa Sulawesi Selatan. Namun demikian, mereka saat ini menjalani isolasi mandiri dengan pengawasan ketat dari petugas kesehatan dan satgas di desa serta kecamatan setempat.
"Yang mempunyai riwayat sebagai peserta ijtima ulama yang terpapar COVID-19 hingga saat ini di Kabupaten Magelang ada 18 orang terkonfirmasi positif, satu di antaranya meninggal. Total terkonfirmasi positif seluruhnya saat ini ada 30 orang. Sebanyak 16 orang di antaranya dirawat di beberapa rumah sakit dan 14 menjalani isolasi mandiri serta tiga lainnya sudah sembuh," kata Nanda.
Baca juga: Pasien sembuh dari COVID-19 di Kabupaten Magelang bertambah satu
Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Wisnu Adhi Nugroho
Copyright © ANTARA 2024