Batik Benang Ratu Solo fasilitasi UMKM pasarkan produk
Rabu, 19 Agustus 2020 15:15 WIB
Pembukaan Toko Batik Benang Ratu di Solo. (ANTARA/Aris Wasita)
Solo (ANTARA) -
Toko Batik Benang Ratu Solo berupaya memfasilitasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di wilayah Soloraya, Jawa Tengah, untuk lebih mudah memasarkan produk mereka di tengah sulitnya kondisi pasar akibat pandemi COVID-19.
"Pada prinsipnya kami terbuka dengan pengrajin lokal, termasuk UMKM," kata pemilik Batik Benang Ratu Maria Eunike Santoso di sela pembukaan toko oleh-oleh tersebut di Solo, Rabu.
Bahkan untuk mengoptimalkan keberadaan UMKM di Kota Solo, pihaknya juga sudah melakukan komunikasi dengan Dinas Pariwisata Kota Surakarta yang memiliki binaan UMKM.
"Pada prinsipnya kami mau bekerja sama dengan UMKM. Memang saat ini jumlah UMKM yang kami libatkan belum banyak, belum ada 10 pelaku usaha. Harapannya setelah pertemuan dengan Dinas Pariwisata akan makin banyak UMKM yang masuk," katanya.
Sementara itu, dikatakannya, konsep yang diusung oleh toko tersebut adalah membawa produk lokal dan tradisional agar naik kelas sehingga segmentasi pasar lebih luas.
"Untuk produk yang kami jual ini mulai dari batik, perabotan rumah berbahan rotan, hingga jajanan zaman dulu. Meski produk-produk ini kesannya tradisional, kami berupaya menjadikannya naik kelas," katanya.
Selain itu, meski berkonsep toko modern, yaitu pembeli bisa mengambil sendiri produk yang ingin dibeli, nuansa tradisional tetap terasa mengingat toko yang berada di Jalan Veteran Solo ini mengusung tema Joko Tarub dan Tujuh Bidadari.
Dari sisi bisnis, pihaknya berani bersaing dengan pasar tradisional seperti Klewer yang selama ini identik dengan produk batik.
"Untuk harga sangat bersaing, kami menyediakan produk berharga murah sampai produk premium. Meski demikian, kami juga berupaya memberikan kenyamanan kepada para konsumen, termasuk menyediakan tempat bermain untuk anak," katanya.
Toko Batik Benang Ratu Solo berupaya memfasilitasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di wilayah Soloraya, Jawa Tengah, untuk lebih mudah memasarkan produk mereka di tengah sulitnya kondisi pasar akibat pandemi COVID-19.
"Pada prinsipnya kami terbuka dengan pengrajin lokal, termasuk UMKM," kata pemilik Batik Benang Ratu Maria Eunike Santoso di sela pembukaan toko oleh-oleh tersebut di Solo, Rabu.
Bahkan untuk mengoptimalkan keberadaan UMKM di Kota Solo, pihaknya juga sudah melakukan komunikasi dengan Dinas Pariwisata Kota Surakarta yang memiliki binaan UMKM.
"Pada prinsipnya kami mau bekerja sama dengan UMKM. Memang saat ini jumlah UMKM yang kami libatkan belum banyak, belum ada 10 pelaku usaha. Harapannya setelah pertemuan dengan Dinas Pariwisata akan makin banyak UMKM yang masuk," katanya.
Sementara itu, dikatakannya, konsep yang diusung oleh toko tersebut adalah membawa produk lokal dan tradisional agar naik kelas sehingga segmentasi pasar lebih luas.
"Untuk produk yang kami jual ini mulai dari batik, perabotan rumah berbahan rotan, hingga jajanan zaman dulu. Meski produk-produk ini kesannya tradisional, kami berupaya menjadikannya naik kelas," katanya.
Selain itu, meski berkonsep toko modern, yaitu pembeli bisa mengambil sendiri produk yang ingin dibeli, nuansa tradisional tetap terasa mengingat toko yang berada di Jalan Veteran Solo ini mengusung tema Joko Tarub dan Tujuh Bidadari.
Dari sisi bisnis, pihaknya berani bersaing dengan pasar tradisional seperti Klewer yang selama ini identik dengan produk batik.
"Untuk harga sangat bersaing, kami menyediakan produk berharga murah sampai produk premium. Meski demikian, kami juga berupaya memberikan kenyamanan kepada para konsumen, termasuk menyediakan tempat bermain untuk anak," katanya.
Pewarta : Aris Wasita
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Terpopuler - Makro
Lihat Juga
Aerotrans dan Geotab kolaborasi tingkatkan keamanan, efisiensi, dan keberlanjutan sektor logistik
07 January 2025 14:54 WIB