4.318 warga Boyolali sembuh dari COVID-19
Jumat, 12 Februari 2021 20:41 WIB
Kepala Dinkes Boyolali Ratri S Survivalina, saat memberikan keterangan perkembangan kasus COVID-19 di Boyolali, Kamis (11/2///2021). (ANTARA/Bambang Dwi Marwoto)
Boyolali (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, mencacat total warga yang sudah dinyatakan sembuh dari infeksi COVID-19 di daerah itu 4.318 orang.
"Jumlah warga yang sembuh dari COVID-19 di Boyolali, hingga Jumat (12/2) petang ini bertambah delapan orang sehingga total menjadi 4.318 orang atau sekitar 85,5 persen dari jumlah akumulasi terinfeksi sebanyak 5.049 kasus," kata Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Boyolali Ratri S Survivalina di Boyolali, Jumat.
Ratri menjelaskan jumlah warga yang sembuh COVID-19 di Boyolali tersebut setelah dari hasil evaluasi tes usap PCR delapan kasus dinyatakan negetif, pada Kamis (11/2).
Namun, jumlah yang terinfekasi COVID-19 di Boyolali kini juga bertambah, yakni 21 orang, sehingga akumulasi pasien menjadi 5.049 orang. Jumlah itu menurun dibanding hari sebelumnya ada tambahan pasien COVID-19 mencapai 55 orang.
Sementara pasien terinfeksi COVID-19 di Boyolali yang masih menjalani perawatan saat ini sebanyak 311 orang, isolasi mandiri 282 orang, dinyatakan sembuh 4.318 orang dan meninggal dunia 138 orang atau sekitar 2,7 persen.
Baca juga: Bupati Boyolali terbitkan surat edaran mengenai PPKM mikro
Menurut dia, skoring indeks kesehatan masyarakat (IKM) COVID-19 di Boyolali saat ini mencapai 1,84 atau masuk zona resiko sedang atau warga oranye.
Oleh karena itu, kata dia, Pemerintah Kabupaten Boyolali mengetatkan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), 3M dan vaksinasi untuk menekan jumlah pasien penyakit itu.
Menyinggung soal program vaksinasi dosis kedua khusus untuk tenaga kesehatan di Boyolali, kata dia, hingga sekarang masih proses berjalan dengan sasaran sebanyak 3.494 tenaga kesehatan.
"Namun, realisasi program vaksinasi dosis kedua untuk tenaga kesehatan ini mencapai sekitar 72 persen. Kami berharap untuk vaksinasi tenaga kesehatan di Boyolali dapat selesai hingga minggu terakhir Februari ini," katanya.
Karena, lanjut dia, jumlah tenaga kesehatan yang akan divaksin bakal bertambah, yakni setelah BPOM mengeluarkan rekomendasi untuk vaksinasi bagi tenaga kesehatan lansia, mulai tanggal 5 Februari 2021. Untuk itu, tenaga kesehatan lansia kini sudah diperbolehkan untuk menggunakan vaksinasi Sinovac, atau bagi usia lebih dari 60 tahun.
Kendati demikian, pihaknya meminta masyarakat di Boyolali tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan 5M, yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas guna mengendalikan menyebaran kasus COVID-19.
"Masyarakat dengan 5M cukup efektif dapat menekan angka COVID-19 di Boyolali," katanya.
Baca juga: Enam hajatan di Boyolali dibubarkan selama "Gerakan Jateng di Rumah Saja"
Baca juga: Ribuan tenaga kesehatan di Boyolali ikuti vaksinasi dosis kedua
"Jumlah warga yang sembuh dari COVID-19 di Boyolali, hingga Jumat (12/2) petang ini bertambah delapan orang sehingga total menjadi 4.318 orang atau sekitar 85,5 persen dari jumlah akumulasi terinfeksi sebanyak 5.049 kasus," kata Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Boyolali Ratri S Survivalina di Boyolali, Jumat.
Ratri menjelaskan jumlah warga yang sembuh COVID-19 di Boyolali tersebut setelah dari hasil evaluasi tes usap PCR delapan kasus dinyatakan negetif, pada Kamis (11/2).
Namun, jumlah yang terinfekasi COVID-19 di Boyolali kini juga bertambah, yakni 21 orang, sehingga akumulasi pasien menjadi 5.049 orang. Jumlah itu menurun dibanding hari sebelumnya ada tambahan pasien COVID-19 mencapai 55 orang.
Sementara pasien terinfeksi COVID-19 di Boyolali yang masih menjalani perawatan saat ini sebanyak 311 orang, isolasi mandiri 282 orang, dinyatakan sembuh 4.318 orang dan meninggal dunia 138 orang atau sekitar 2,7 persen.
Baca juga: Bupati Boyolali terbitkan surat edaran mengenai PPKM mikro
Menurut dia, skoring indeks kesehatan masyarakat (IKM) COVID-19 di Boyolali saat ini mencapai 1,84 atau masuk zona resiko sedang atau warga oranye.
Oleh karena itu, kata dia, Pemerintah Kabupaten Boyolali mengetatkan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), 3M dan vaksinasi untuk menekan jumlah pasien penyakit itu.
Menyinggung soal program vaksinasi dosis kedua khusus untuk tenaga kesehatan di Boyolali, kata dia, hingga sekarang masih proses berjalan dengan sasaran sebanyak 3.494 tenaga kesehatan.
"Namun, realisasi program vaksinasi dosis kedua untuk tenaga kesehatan ini mencapai sekitar 72 persen. Kami berharap untuk vaksinasi tenaga kesehatan di Boyolali dapat selesai hingga minggu terakhir Februari ini," katanya.
Karena, lanjut dia, jumlah tenaga kesehatan yang akan divaksin bakal bertambah, yakni setelah BPOM mengeluarkan rekomendasi untuk vaksinasi bagi tenaga kesehatan lansia, mulai tanggal 5 Februari 2021. Untuk itu, tenaga kesehatan lansia kini sudah diperbolehkan untuk menggunakan vaksinasi Sinovac, atau bagi usia lebih dari 60 tahun.
Kendati demikian, pihaknya meminta masyarakat di Boyolali tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan 5M, yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas guna mengendalikan menyebaran kasus COVID-19.
"Masyarakat dengan 5M cukup efektif dapat menekan angka COVID-19 di Boyolali," katanya.
Baca juga: Enam hajatan di Boyolali dibubarkan selama "Gerakan Jateng di Rumah Saja"
Baca juga: Ribuan tenaga kesehatan di Boyolali ikuti vaksinasi dosis kedua
Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : M Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024