Bersama bangkitkan ekonomi Indonesia
Senin, 22 Februari 2021 14:54 WIB
Sejumlah anggota PKK memanen kangkung yang ditanam dengan sistem hidroponik di sekitar pekarangan rumah di Desa Bugangan, Bandongan, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (17/10/2020). Sebagian warga setempat melaksanakan program Tani Pekarangan dengan memanfaatkan lahan sekitar rumah untuk menanam berbagai jenis sayuran dengan sistem hidroponik untuk mewujudkan ketahanan pahan di tengah pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/wsj.
Semarang (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan bangkit kembali di kisaran 4,5 hingga 5,5 persen pada 2021. Proyeksi tersebut didukung peningkatan konsumsi rumah tangga, investasi, pengeluaran pemerintah, dan ekspor. Proyeksi ini juga sejalan dengan outlook beberapa lembaga internasional, seperti World Bank, OECD, ADB, dan IMF.
Ada berbagai upaya yang telah dilakukan untuk merealisasikan proyeksi tersebut, mulai dari penggelontoran Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang pada 2020 dianggarkan Rp695,2 triliun dan terealisasi Rp579,8 triliun atau 83,4 persen. Anggaran tersebut dikucurkan untuk bidang kesehatan, perlindungan sosial, dukungan kepada sektor UMKM, insentif usaha, sektoral kementerian/lembaga dan pemda, dan pembiayaan korporasi.
Hasilnya, ekonomi Indonesia mengalami perbaikan dari minus 5,32 persen pada kuartal II, kemudian membaik menjadi minus 3,49 persen pada kuartal III dan kuartal IV-2020 kembali membaik mencapai minus 2,19 persen.
Tahun ini, Program PEN kembali digencarkan dengan anggaran Rp688,33 triliun atau meningkat dari rencana sebelumnya Rp627,9 triliun. Selain PEN, kebangkitan ekonomi juga dilakukan dengan upaya penanganan pandemi COVID-19 salah satunya mengendalikan penyebarannya melalui Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro.
Semua pihak ikut bergerak bersama baik itu rumah sakit, Satgas pusat dan daerah, Satpol PP, Babinsa, Bhanbinkamtibmas, Pembina Potensi Maritim, dan Bintara Pembina Potensi Dirgantara, serta lainnya dalam penegakan sosialisasi untuk melaksanakan 3M, 3T, serta membantu distribusi logistik di daerah zona merah berupa masker dan bantuan sosial.
Untuk kebangkitan ekonomi, di sejumlah daerah juga sudah berinisiatif mengusung berbagai program seperti Mustika Desa yang merupakan akronim dari masyarakat unggul sejahtera dengan tani pekarangan dan desa bebas sampah oleh Pemerintah Kabupaten Temanggung atau Program Desa Sejahtera yang digagas Badan Kerja sama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Jawa Tengah.
Langkah positif tersebut diharapkan mampu mendorong kebangkitan ekonomi. Program Mustika Desa misalnya, tidak hanya mengurangi belanja karena dapat memanfaatkan hasil pertanian dari pekarangan, tetapi juga peningkatan pendapatan karena tanamannya dikonsentrasikan untuk tanaman produktif yang bisa jangka panjang. Pada Program Mustika Desa juga mengajak masyarakat untuk mengubah pola pikir masyarakat yang tidak hanya memilah sampah, tetapi juga menjadikannya menjadi barang produktif.
Untuk mendukung keberhasilan program Mustika Desa, pemerintah daerah setempat telah membentuk dewan persampahan, tim fasilitator persampahan, dan fasilitator persampahan di setiap tingkatan mulai dari kabupaten, kecamatan, dan desa. Kemudian di tingkat bawah masing-masing RT ada yang bertugas memberikan edukasi bagaimana memilah, memilih, dan mengelola sampah dengan baik. Masyarakat dari setiap rumah tangga dibina memilah sampah di rumah, mana yang bisa diolah menjadi komposter, didaur ulang menjadi sumber ekonomi. Hanya sampah residu nantinya yang akan diambil untuk dibawa ke TPA.
Sementara untuk Program Desa Sejahtera akan banyak fokus dalam memberikan pelatihan, pendampingan, fasilitasi alat, dan pemberdayaan ekonomi.
Segala upaya tersebut akan semakin terasa jika mampu dilakukan secara masif di setiap kabupaten-kota, dimulai dari lingkungan terkecil yakni keluarga dengan mendapatkan pendampingan dan pelatihan serta fasilitasi alat oleh stakeholder terkait baik itu pemerintah daerah maupun organisasi, karena tujuan utama dari langkah tersebut untuk kebangkitan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan menurunkan angka kemiskinan yang merupakan cita-cita kita bersama. Oleh karena itu, mari membangun optimistime dan bergerak bersama bangkitkan ekonomi Indonesia.
Ada berbagai upaya yang telah dilakukan untuk merealisasikan proyeksi tersebut, mulai dari penggelontoran Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang pada 2020 dianggarkan Rp695,2 triliun dan terealisasi Rp579,8 triliun atau 83,4 persen. Anggaran tersebut dikucurkan untuk bidang kesehatan, perlindungan sosial, dukungan kepada sektor UMKM, insentif usaha, sektoral kementerian/lembaga dan pemda, dan pembiayaan korporasi.
Hasilnya, ekonomi Indonesia mengalami perbaikan dari minus 5,32 persen pada kuartal II, kemudian membaik menjadi minus 3,49 persen pada kuartal III dan kuartal IV-2020 kembali membaik mencapai minus 2,19 persen.
Tahun ini, Program PEN kembali digencarkan dengan anggaran Rp688,33 triliun atau meningkat dari rencana sebelumnya Rp627,9 triliun. Selain PEN, kebangkitan ekonomi juga dilakukan dengan upaya penanganan pandemi COVID-19 salah satunya mengendalikan penyebarannya melalui Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro.
Semua pihak ikut bergerak bersama baik itu rumah sakit, Satgas pusat dan daerah, Satpol PP, Babinsa, Bhanbinkamtibmas, Pembina Potensi Maritim, dan Bintara Pembina Potensi Dirgantara, serta lainnya dalam penegakan sosialisasi untuk melaksanakan 3M, 3T, serta membantu distribusi logistik di daerah zona merah berupa masker dan bantuan sosial.
Untuk kebangkitan ekonomi, di sejumlah daerah juga sudah berinisiatif mengusung berbagai program seperti Mustika Desa yang merupakan akronim dari masyarakat unggul sejahtera dengan tani pekarangan dan desa bebas sampah oleh Pemerintah Kabupaten Temanggung atau Program Desa Sejahtera yang digagas Badan Kerja sama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Jawa Tengah.
Langkah positif tersebut diharapkan mampu mendorong kebangkitan ekonomi. Program Mustika Desa misalnya, tidak hanya mengurangi belanja karena dapat memanfaatkan hasil pertanian dari pekarangan, tetapi juga peningkatan pendapatan karena tanamannya dikonsentrasikan untuk tanaman produktif yang bisa jangka panjang. Pada Program Mustika Desa juga mengajak masyarakat untuk mengubah pola pikir masyarakat yang tidak hanya memilah sampah, tetapi juga menjadikannya menjadi barang produktif.
Untuk mendukung keberhasilan program Mustika Desa, pemerintah daerah setempat telah membentuk dewan persampahan, tim fasilitator persampahan, dan fasilitator persampahan di setiap tingkatan mulai dari kabupaten, kecamatan, dan desa. Kemudian di tingkat bawah masing-masing RT ada yang bertugas memberikan edukasi bagaimana memilah, memilih, dan mengelola sampah dengan baik. Masyarakat dari setiap rumah tangga dibina memilah sampah di rumah, mana yang bisa diolah menjadi komposter, didaur ulang menjadi sumber ekonomi. Hanya sampah residu nantinya yang akan diambil untuk dibawa ke TPA.
Sementara untuk Program Desa Sejahtera akan banyak fokus dalam memberikan pelatihan, pendampingan, fasilitasi alat, dan pemberdayaan ekonomi.
Segala upaya tersebut akan semakin terasa jika mampu dilakukan secara masif di setiap kabupaten-kota, dimulai dari lingkungan terkecil yakni keluarga dengan mendapatkan pendampingan dan pelatihan serta fasilitasi alat oleh stakeholder terkait baik itu pemerintah daerah maupun organisasi, karena tujuan utama dari langkah tersebut untuk kebangkitan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan menurunkan angka kemiskinan yang merupakan cita-cita kita bersama. Oleh karena itu, mari membangun optimistime dan bergerak bersama bangkitkan ekonomi Indonesia.
Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Bank Jateng BorMar 2024, "sport tourism" kelas dunia pendongkrak ekonomi lokal
09 December 2024 11:43 WIB
BPJS Ketenagakerjaan bersama ILO kenalkan program ke mahasiswa Undip Semarang
28 November 2024 20:25 WIB