Kepulangan pekerja migran dari luar negeri perlu diantisipasi
Kamis, 15 April 2021 16:09 WIB
Seorang pekerja migran Indonesia (PMI) mengikuti tes usap (swab test) PCR COVID-19 di Gedung World Trade Center, Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (4/3/2021). Aliansi Ormas Indonesia (AOMI) di Malaysia dan Pantai Hospital memfasilitasi tes usap tersebut kepada 150 orang PMI yang akan melakukan penerbangan menuju Surabaya pada Sabtu (6/3) lusa. ANTARA/Agus Setiawan
Semarang (ANTARA) - Kewaspadaan para pemangku kepentingan harus ditingkatkan untuk mengantisipasi potensi pergerakan masyarakat menjelang dan setelah Hari Raya Idul Fitri 1442 H termasuk kepulangan para pekerja migran Indonesia selama Ramadhan 2021.
"Pergerakan masyarakat di dalam negeri menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H ini memang sudah ada kebijakan yang mengaturnya, meski begitu para pemangku kepentingan tetap harus waspada untuk mencegah terjadinya peningkatan penyebaran virus korona di Tanah Air," kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Kamis (15/4).
Menurut Lestari, potensi pergerakan masyarakat menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri tahun ini tetap ada.
Apalagi, jelas Rerie, sapaan akrab Lestari, ada kemungkinan sebagian masyarakat melakukan mudik lebih awal, untuk menyiasati kebijakan pemerintah.
Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan larangan mudik Lebaran 2021 yang berlaku selama 12 hari, mulai tanggal 6 Mei hingga 17 Mei 2021.
Antisipasi lain yang harus dilakukan para pemangku kepentingan, menurut Rerie, adalah peningkatan jumlah pekerja migran Indonesia (PMI) yang kembali ke Indonesia pada Ramadhan ini.
Informasi dari Wakil Komando Tugas Gabungan Repatriasi dan Penangan Rumah Sakit Lapangan Wisma Atlet, saat ini pihaknya sudah menerima sekitar 1.800-2.000 kedatangan pekerja migran dari luar yang harus melakukan isolasi mandiri sesampai mereka di Indonesia.
Diperkirakan menjelang lebaran kedatangan pekerja migran akan semakin meningkat seperti tahun kemarin sampai 4.000-6.000 per hari.
Sejumlah kondisi tersebut, jelas anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, harus diantisipasi dengan peningkatan kewaspadaan para pemangku kepentingan, baik di pusat mau pun di daerah.
Menurut Rerie, penerapan kebijakan pembatasan pergerakan masyarakat harus konsisten dilakukan sehingga upaya pengendalian penyebaran COVID-19 di tanah air bisa berjalan dengan baik.
Di sisi lain, tegasnya, upaya menerapkan disiplin protokol kesehatan kepada masyarakat harus terus dilakukan, agar memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan menghindari kerumunan, menjadi norma dalam keseharian masyarakat.
Dengan langkah tersebut, Rerie berharap, potensi penyebaran COVID-19 menjelang dan setelah lebaran tahun ini bisa terus diredam.***
"Pergerakan masyarakat di dalam negeri menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H ini memang sudah ada kebijakan yang mengaturnya, meski begitu para pemangku kepentingan tetap harus waspada untuk mencegah terjadinya peningkatan penyebaran virus korona di Tanah Air," kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Kamis (15/4).
Menurut Lestari, potensi pergerakan masyarakat menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri tahun ini tetap ada.
Apalagi, jelas Rerie, sapaan akrab Lestari, ada kemungkinan sebagian masyarakat melakukan mudik lebih awal, untuk menyiasati kebijakan pemerintah.
Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan larangan mudik Lebaran 2021 yang berlaku selama 12 hari, mulai tanggal 6 Mei hingga 17 Mei 2021.
Antisipasi lain yang harus dilakukan para pemangku kepentingan, menurut Rerie, adalah peningkatan jumlah pekerja migran Indonesia (PMI) yang kembali ke Indonesia pada Ramadhan ini.
Informasi dari Wakil Komando Tugas Gabungan Repatriasi dan Penangan Rumah Sakit Lapangan Wisma Atlet, saat ini pihaknya sudah menerima sekitar 1.800-2.000 kedatangan pekerja migran dari luar yang harus melakukan isolasi mandiri sesampai mereka di Indonesia.
Diperkirakan menjelang lebaran kedatangan pekerja migran akan semakin meningkat seperti tahun kemarin sampai 4.000-6.000 per hari.
Sejumlah kondisi tersebut, jelas anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, harus diantisipasi dengan peningkatan kewaspadaan para pemangku kepentingan, baik di pusat mau pun di daerah.
Menurut Rerie, penerapan kebijakan pembatasan pergerakan masyarakat harus konsisten dilakukan sehingga upaya pengendalian penyebaran COVID-19 di tanah air bisa berjalan dengan baik.
Di sisi lain, tegasnya, upaya menerapkan disiplin protokol kesehatan kepada masyarakat harus terus dilakukan, agar memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan menghindari kerumunan, menjadi norma dalam keseharian masyarakat.
Dengan langkah tersebut, Rerie berharap, potensi penyebaran COVID-19 menjelang dan setelah lebaran tahun ini bisa terus diredam.***
Pewarta : Zaenal
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Kepala BP2MI cek tumpukan barang kiriman PMI di gudang perusahaan jasa titipan
05 June 2024 18:46 WIB
FISIP Unsoed dan KJRI Kuching perkuat kerja sama penelitian dan pemberdayaan buruh migran
03 June 2024 16:58 WIB
BPJS Ketenagakerjaan dan BP2MI Cilacap pastikan lindungi pekerja migran Indonesia
24 March 2024 17:04 WIB
Mahasiswa Unsoed ajak anak buruh migran di Malaysia cintai batik nusantara
29 January 2024 20:52 WIB
Terpopuler - Tenaga Kerja
Lihat Juga
BPJS Ketenagakerjaan Semarang Majapahit sosialisasikan ePLKK kepada RS & Klinik
12 November 2024 14:53 WIB
Pemkot Pekalongan galakkan gerakan singkirkan enceng gondok di Sungai Lodji
07 November 2024 7:32 WIB
BPJS Ketenagakerjaan: Pendaftaran Lomba Jurnalistik 2024 ditutup 15 November
01 November 2024 11:37 WIB