"Secara kualitas, lawan jauh di atas kami. Mereka juga unggul pengalaman," ujar Choi, berdasarkan keterangan PSSI yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Meski demikian, pria asal Korea Selatan tersebut yakin anak-anak asuhnya akan terus berkembang karena usia mereka rata-rata masih di kisaran 22 tahun.
Hasil kontra Arab memang tidak memuaskan, kata Choi, tetapi Indonesia setidak-tidaknya mempunyai para pemain berkualitas yang dapat dipoles menjadi lebih baik.
"Sepak bola Indonesia mempunyai harapan," tutur dia.
Sementara terkait pertandingan, Choi tidak bisa berkomentar banyak. Walau begitu, ada satu hal yang disesalkannya yakni kegagalan penalti Evan Dimas pada menit ke-39.
Baca juga: Kegagalan penalti Evan Dimas warnai laga lawan UEA di babak pertama
"Andai itu sukses, jalannya pertandingan mungkin akan berubah," ujar dia.
Tim Nasional Indonesia mengakhiri kiprah di Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia dengan kekalahan 0-5 dari Uni Emirat Arab (UEA) di Stadion Zabeel, Dubai, Jumat (11/6) malam waktu setempat.
Baca juga: Indonesia akhiri Kualifikasi Piala Dunia dengan kalah 0-5 dari UEA
Indonesia sejatinya memiliki kesempatan untuk memperkecil kedudukan melalui tendangan penalti, tetapi eksekusi Evan Dimas dapat ditepis kiper Ali Khaseif.
Dalam pertandingan tersebut, Indonesia tidak didampingi oleh pelatih kepala Shin Tae-yong yang dilarang bersama tim di pinggir lapangan dan ruang ganti. Shin pun tak diperkenankan mengikuti sesi konferensi pers setelah pertandingan.
Dengan demikian, posisi Indonesia tak berubah di Grup G yaitu juru kunci dengan mengoleksi hanya satu poin dari delapan pertandingan. Mereka pun tak lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Skuad Garuda pun menjadi tim dengan pertahanan terburuk karena kebobolan 27 gol dan hanya membuat lima gol.
Baca juga: Timnas Indonesia telan kekalahan 0-4 dari Vietnam
Baca juga: PSSI: Shin Tae-yong dilarang dampingi timnas lawan UEA