Purwokerto (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 5 Purwokerto mengharapkan hadirnya KA Nusa Tembini relasi Cilacap-Yogyakarta pergi pulang (PP) yang akan diluncurkan pada 2 Juli 2021 dapat meningkatkan kunjungan wisatawan di wilayah yang dilalui.

"Pada masa pandemi COVID-19 seperti sekarang ini, PT KAI (Persero) terus berinovasi dengan menghadirkan kereta api relasi baru berupa KA Nusa Tembini agar dapat membantu konektivitas dan mobilitas masyarakat melalui transportasi kereta api," kata Kepala PT KAI Daop 5 Purwokerto Joko Widagdo di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa.

Ia mengatakan penamaan kereta api yang melayani relasi Cilacap-Yogyakarta PP itu terinspirasi dari nama sebuah kerajaan dalam salah satu legenda di wilayah Cilacap, yakni Nusa Tembini yang erat kaitannya dengan sejarah Nusakambangan (Babad Nusa Tembini).

Dengan penamaan tersebut, kata dia, hadirnya KA Nusa Tembini juga diharapkan dapat meningkatkan perkembangan pariwisata di wilayah-wilayah yang dilaluinya.

"Hadirnya KA Nusa Tembini kami tujukan untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan sehingga makin banyak alternatif pilihan bepergian menggunakan kereta api yang selama ini untuk rute Cilacap-Yogyakarta hanya dilayani KA Wijayakusuma relasi Cilacap-Ketapang PP," katanya.

Kendati demikian, Joko mengatakan pada tahap awal, KA Nusa Tembini hanya dioperasikan setiap hari Jumat dan Minggu, yakni pada tanggal 2, 4, 9, dan 11 Juli 2021.

Baca juga: KAI segera operasikan KA Baturraden Ekspress relasi Purwokerto-Bandung

Menurut dia, rangkaian KA Nusa Tembini terdiri atas empat kereta kelas eksekutif dengan tarif mulai Rp110 ribu dan tiga kereta kelas ekonomi dengan tarif mulai Rp90 ribu dengan total kapasitas 329 tempat duduk.

Oleh karena masih dalam suasana pandemi, kata dia, kapasitas kereta api dibatasi maksimal 70 persen dari total tempat duduk sesuai dengan Surat Edaran Kementerian Perhubungan Nomor 14 Tahun 2020, sehingga kapasitas KA Nusa Tembini hanya 275 tempat duduk.

"KA 224F Nusa Tembini diberangkatkan dari Stasiun Cilacap pukul 06.00 WIB dan dalam perjalanannya berhenti di Stasiun Maos, Kroya, Gombong, Karanganyar, Kebumen, Kutoarjo, Wates, serta tiba di Yogyakarta pukul 09.11 WIB. Sementara KA 223F Nusa Tembini diberangkatkan dari Stasiun Yogyakarta pukul 11.20 WIB dan dalam perjalanannya berhenti di Stasiun Wates, Kutoarjo, Kebumen, Karanganyar, Gombong, Kroya, Maos, serta tiba di Stasiun Cilacap pukul 14.20 WIB," katanya.

Sebagai upaya untuk mengoptimalkan pendapatan, kata dia, PT KAI (Persero) menawarkan tarif khusus pada KA Nusa Tembini untuk rute tertentu, yakni Kroya-Cilacap PP sebesar Rp30 ribu untuk kelas eksekutif dan Rp20 ribu untuk kelas ekonomi, Cilacap-Yogyakarta PP sebesar Rp80 ribu untuk kelas eksekutif dan Rp50 ribu untuk kelas ekonomi, serta Kutoarjo-Yogyakarta PP sebesar Rp45 ribu untuk kelas eksekutif dan Rp25 ribu untuk kelas ekonomi.

"Tarif khusus tersebut dapat dibeli mulai dua jam sebelum jadwal keberangkatan kereta api melalui aplikasi KAI Access, loket, dan seluruh kanal eksternal selama tempat duduk masih tersedia," katanya

Ia mengatakan KA Nusa Tembini termasuk kereta api jarak jauh sehingga pelanggan diwajibkan menunjukkan surat keterangan bebas dari COVID-19 yang masih berlaku.

Baca juga: KA Sawunggalih dan KA Wijayakusuma beroperasi tiap hari selama Juni
Baca juga: KAI Purwokerto tambah jam layanan tes antigen dan GeNose di Stasiun Purwokerto