Petani lereng Merbabu Boyolali keluhkan harga wortel turun
Jumat, 25 Juni 2021 20:34 WIB
Seorang petani saat menunjukan hasil panen komodita sayuran jenis wortel di Desa Lencoh Kecamatan selo, Kabupaten Boyolali, jumat (25/06/2021). ANTARA/Bambang Dwi Marwoto.
Boyolali (ANTARA) - Sejumlah petani di lereng Gunung Merbabu dan Merapi di Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali mengeluhkan harga wortel yang mengalami penurunan signifikan.
Legianto (30) petani asal Desa Lencoh Selo di Boyolali, Jumat, mengatakan bahwa dampak curah hujan tinggi, petani di Desa Lencoh, Kecamatan Selo, Boyolali mengalami gagal panen, terutama sayuran jenis wortel kualitasnya menurun sehingga menyebabkan harga di tingkat petani menurun dari Rp4.000,00 per kilogram menjadi Rp2.500,00/kg.
Legianto mengatakan para petani di lereng Merbabu dan Merapi pada Mei hingga Juni ini, masa panen sayuran terutama jenis wortel. Namun, karena sering turun hujan setiap hari menyebabkan tanaman sayuran wortelnya menjadi kecil-kecil dan banyak yang rusak sehingga menurunkan kualitas.
Luas lahan tanaman wortel miliknya, sekitar 300 meter persegi yang biasanya mampu memproduksi wortel mencapai enam hingga tujuh kuintal, tetapi kini hasil panen hanya mendapat dua hingga tiga kuintal. Bahkan harga wortel di tingkat petani sekarang juga turun hingga Rp2.500/kg.
Mujiono(49) petani lainnya di Selo mengaku pada masa pancaroba kali ini sebagian tanaman di lereng Gunung Merapi Merbabu, petani sayuran sebagian mengalami gagal panen terutama pada tanaman wortel.
Menurut Mujiono karena lahan tanaman wortel banyak diguyur hujan sehingga hal panen tidak bisa maksimal. Jika tidak terlalu banyak diguyur hujan panen dapat maksimal.
Sukarti (42) petani asal Jrakah Selo Boyolali menambahkan lahan tanaman wortelnya sekitar 5.000 meter persegi dengan hasil panen bisa mencapai 20 ton hingga 40 ton. Namun, karena harga wortel lagi menurun sehingga hasil panen tidak bisa menggembirakan para petani.
Sukarti mengatakan harga wortel di tingkat petani biasanya mencapai Rp4.000 /kg kini hanya ditawar Rp2.500/kg. Bahkan, sebelumnya harga jatuh hingga Rp2.000/kg. Petani banyak yang tidak memanen wortel karena hasilnya tidak seimbang dengan biaya tanamnya.
Baca juga: Masuki Panen, Harga Wortel mulai Turun
Legianto (30) petani asal Desa Lencoh Selo di Boyolali, Jumat, mengatakan bahwa dampak curah hujan tinggi, petani di Desa Lencoh, Kecamatan Selo, Boyolali mengalami gagal panen, terutama sayuran jenis wortel kualitasnya menurun sehingga menyebabkan harga di tingkat petani menurun dari Rp4.000,00 per kilogram menjadi Rp2.500,00/kg.
Legianto mengatakan para petani di lereng Merbabu dan Merapi pada Mei hingga Juni ini, masa panen sayuran terutama jenis wortel. Namun, karena sering turun hujan setiap hari menyebabkan tanaman sayuran wortelnya menjadi kecil-kecil dan banyak yang rusak sehingga menurunkan kualitas.
Luas lahan tanaman wortel miliknya, sekitar 300 meter persegi yang biasanya mampu memproduksi wortel mencapai enam hingga tujuh kuintal, tetapi kini hasil panen hanya mendapat dua hingga tiga kuintal. Bahkan harga wortel di tingkat petani sekarang juga turun hingga Rp2.500/kg.
Mujiono(49) petani lainnya di Selo mengaku pada masa pancaroba kali ini sebagian tanaman di lereng Gunung Merapi Merbabu, petani sayuran sebagian mengalami gagal panen terutama pada tanaman wortel.
Menurut Mujiono karena lahan tanaman wortel banyak diguyur hujan sehingga hal panen tidak bisa maksimal. Jika tidak terlalu banyak diguyur hujan panen dapat maksimal.
Sukarti (42) petani asal Jrakah Selo Boyolali menambahkan lahan tanaman wortelnya sekitar 5.000 meter persegi dengan hasil panen bisa mencapai 20 ton hingga 40 ton. Namun, karena harga wortel lagi menurun sehingga hasil panen tidak bisa menggembirakan para petani.
Sukarti mengatakan harga wortel di tingkat petani biasanya mencapai Rp4.000 /kg kini hanya ditawar Rp2.500/kg. Bahkan, sebelumnya harga jatuh hingga Rp2.000/kg. Petani banyak yang tidak memanen wortel karena hasilnya tidak seimbang dengan biaya tanamnya.
Baca juga: Masuki Panen, Harga Wortel mulai Turun
Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Bisnis
Lihat Juga
Hashim Djojohadikusumo pikat pendanaan hijau EUR 1,2 miliar untuk sektor kelistrikan
14 November 2024 21:08 WIB