Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah melibatkan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo untuk kesiapan isolasi terpusat tenaga kesehatan.

"Ya untuk nakes dulu. Kami lagi cari teman-teman PHRI dan hotel yang mau saja, sesuai anggaran," kata Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kota Surakarta Ahyani di Solo, Senin.

Terkait hal itu, ia mengakui, tidak setiap tempat penginapan mau menyediakan diri sebagai tempat isolasi bagi penderita COVID-19.

Baca juga: Disiapkan untuk isoter, RSDC Boyolali siap tampung 66 pasien

"Kami cari losmen atau hotel melati tetapi yang memadai karena harus memenuhi syarat, di antaranya ada tempat terbuka dan bersih. Ini baru disurvei dulu. Untuk jumlah kamar kami lihat nanti," kata Sekretaris Daerah Kota Surakarta tersebut.

Mengenai jumlah tenaga kesehatan di Kota Solo yang terkonfirmasi COVID-19, dikatakannya, sejauh ini sedikitnya ada 14 orang.

Disinggung mengenai pertimbangan lokasi isolasi khusus untuk tenaga kesehatan, dikatakannya, agar penanganan lebih fokus.

"Kan tidak semua nakes punya rumah yang memadai. Intinya kalau ingin difasilitasi pemerintah kami siapkan," katanya.

Untuk lokasi isolasi terpusat yang sejauh ini sudah diaktifkan oleh Pemkot Surakarta ada dua, yakni Graha Wisata dan Ndalem Priyosuhartan.

Sejauh ini sudah ada 10 orang tanpa gejala yang menempati Graha Wisata dan 21 orang di Ndalem Priyosuhartan.

"Kalau untuk Rumkitlap (Rumah Sakit Lapangan TNI AD) tadi baru dapat jawaban, nanti kami cek lagi," katanya.

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengatakan untuk Rumkitlap TNI AD di Benteng Vastenburg berkapasitas 80 kamar.

"Ini sudah 'ready' (siap), tinggal masukin orang-orangnya. Jadi ada tiga tempat (isolasi terpusat, red.) plus satu lagi untuk tenaga kesehatan," katanya.

Baca juga: Pemerintah siapkan fasilitas isoter di seluruh provinsi