Museum Batik Pekalongan koleksi 1.307 batik kuno
Rabu, 2 Maret 2022 18:55 WIB
Petugas Museum Batik Pekalongan mengamati kain batik kuno. (ANTARA/HO-Humas Kota Pekalongan)
Pekalongan (ANTARA) - Museum Batik Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mengoleksi 1.307 batik kuno berasal dari berbagai wilayah Indonesia, termasuk kain batik tulis yang diperkirakan berusia lebih dari satu abad.
Kepala Museum Batik Pekalongan Akhmad Asror di Pekalongan, Rabu, mengatakan koleksi batik tulis berusia sekitar satu abad tersebut bermotif Jlamprang, yang khas Pekalongan.
"Kain batik tulis bermotif Jlamprang khas Pekalongan ini merupakan salah satu aset dan koleksi batik tulis kuno yang dibuat sekitar tahun 1900 dan kini masih tersimpan dengan baik di museum," katanya.
Baca juga: Museum Kota Lama Semarang diresmikan
Ia mengatakan Museum Batik yang berada di Kawasan Jalan Jetayu Kota Pekalongan ini, banyak memiliki koleksi dan motif batik kuno dari berbagai wilayah di Indonesia.
"Oleh karena itu, kami mengajak bagi pecinta batik bisa mengunjungi Museum Batik. Kami mengajak mari lestarikan warisan budaya Indonesia ini," katanya.
Asror mengatakan belum lama ini, Museum Batik mendapat hibah batik dari Provinsi Jambi, Bandung, serta warga Krapyak Pekalongan yang memiliki warisan batik kuno.
Terkait dengan jumlah kunjungan di Museum Batik, ia mengatakan bahwa terjadi penurunan jumlah pengunjung ke museum ini pada Februari 2022 karena Kota Pekalongan berstatus PPKM Level 3.
"Sebelumnya, pada Januari 2022 jumlah pengunjung mengalami peningkatan dan sudah mulai ada aktivitas pembelajaran di Museum Batik. Akan tetapi hingga akhir Februari 2022 hanya mencapai sekitar 1.500 orang," katanya.
Baca juga: Museum Batik Kota Pekalongan siap maksimalkan program publik
Baca juga: Museum Nyah Lasem, potret rumah gaya "gladhak" Jawa
Kepala Museum Batik Pekalongan Akhmad Asror di Pekalongan, Rabu, mengatakan koleksi batik tulis berusia sekitar satu abad tersebut bermotif Jlamprang, yang khas Pekalongan.
"Kain batik tulis bermotif Jlamprang khas Pekalongan ini merupakan salah satu aset dan koleksi batik tulis kuno yang dibuat sekitar tahun 1900 dan kini masih tersimpan dengan baik di museum," katanya.
Baca juga: Museum Kota Lama Semarang diresmikan
Ia mengatakan Museum Batik yang berada di Kawasan Jalan Jetayu Kota Pekalongan ini, banyak memiliki koleksi dan motif batik kuno dari berbagai wilayah di Indonesia.
"Oleh karena itu, kami mengajak bagi pecinta batik bisa mengunjungi Museum Batik. Kami mengajak mari lestarikan warisan budaya Indonesia ini," katanya.
Asror mengatakan belum lama ini, Museum Batik mendapat hibah batik dari Provinsi Jambi, Bandung, serta warga Krapyak Pekalongan yang memiliki warisan batik kuno.
Terkait dengan jumlah kunjungan di Museum Batik, ia mengatakan bahwa terjadi penurunan jumlah pengunjung ke museum ini pada Februari 2022 karena Kota Pekalongan berstatus PPKM Level 3.
"Sebelumnya, pada Januari 2022 jumlah pengunjung mengalami peningkatan dan sudah mulai ada aktivitas pembelajaran di Museum Batik. Akan tetapi hingga akhir Februari 2022 hanya mencapai sekitar 1.500 orang," katanya.
Baca juga: Museum Batik Kota Pekalongan siap maksimalkan program publik
Baca juga: Museum Nyah Lasem, potret rumah gaya "gladhak" Jawa
Pewarta : Kutnadi
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
PLN Jateng DIY angkat Batik Ciprat Karya Barokah ikuti Indonesian CSR Award
12 October 2024 19:48 WIB
Kadin dan SRC ajak masyarakat peduli lingkungan melalui Bulan Bersih Surakarta
12 September 2024 5:59 WIB