Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, siap memfasilitasi kepada para buruh dan petani tembakau melakukan pelatihan ketrampilan berbasis kompetensi agar mereka memiliki keahlian yang dibutuhkan oleh perusahaan.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Batang Suprapto di Batang, Rabu, mengatakan bahwa pelatihan keterampilan berdasarkan unit kompetensi ini menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) melalui dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) 2022.

"Pelatihan ini difokuskan untuk keluarga buruh pabrik rokok tembakau dan para petani tembakau yang berada di daerah setempat," katanya.

Pelatihan kerja ini, kata dia, diikuti oleh 96 peserta dengan enam program pelatihan yaitu desain grafis, menjahit, pengoperasian otomatis elektronika industri, otomotif, teknisi pendingin AC, dan split.

Dikatakan, manfaat mengikuti pelatihan ketrampilan ini akan mendapatkan sertifikasi dan harapan masuk ke dalam beberapa perusahaan yang ada di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang.

Baca juga: Batang rintis pusat pelatihan naker kemaritiman

Adapun pelatihan ketrampilan akan ditawarkan seperti program pelatihan desain grafis, otomotif, las plate welder smaw 1G PA dan pengoperasian otomatis elektronika industri.

"Untuk program pelatihan menjahit akan diarahkan pada PT Batang Apparel yang masih membutuhkan tenaga menjahit," kata Suprapto.

Ia mengatakan pelatihan ketrampilan enam program ini akan menggunakan dana APBD 2022 melalui dana bagi hasil cukai hasil tembakau 2022 sekitar Rp600 juta.

Kepala Balai Laihan Kerja Kabupaten Batang Elisyatun Muslimah mengatakan materi pelatihan yang diberikan instruktur berupa peningkatan softskill agar membangun konsep diri yang positif dalam bekerja, membangun integritas sebagai tenaga profesional, mengembangkan kemampuan berfikir kritis dalam memecahkan masalah, dan mencari solus.

Pelatihan, lanjut dia, akan diberikan materi produktivitas dan keterampilan materi yang terkait kejuruan baik teori maupun praktik.

"Evaluasi peserta pelatihan ditentukan dari tingkat kehadiran, sikap, tes tertulis, praktik, dan produk yang dibuat," katanya.

Baca juga: Boyolali dorong warga disabilitas jadi tenaga kerja di sektor formal
Baca juga: Penuhi kebutuhan tenaga kerja di KITB, Pemkab Batang persiapkan SDM
Baca juga: Pemprov beri pelatihan calon tenaga kerja untuk tingkatkan kualitas SDM