Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, komitmen memprioritaskan penyiapan tenaga kerja lokal dapat bekerja di perusahaan di Kawasan Industri Terpadu Batang sebagai upaya mengurangi angka pengangguran di daerah itu.

"Kami telah usulkan pada PT KITB agar memprioritaskan pekerja lokal agar terserap di perusahaan yang berada di kawasan industri terpadu," kata Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki di Batang, Senin.

Pemkab akan terus mendukung pengembangan proyek di kawasan industri terpadu tersebut karena nantinya menumbuhkembangkan ekonomi nasional dan penyerapan tenaga kerja.

Apalagi, kata dia, KIT Batang dipilih oleh Presiden Joko Widodo menjadi tumpuan industri di Indonesia dan memberikan kesempatan kerja seluas-luasnya bagi pencari kerja.

Ia mengatakan pada lima tahun mendatang, perusahaan di Kawasan Industri Terpadu Batang diperkirakan membutuhkan 280 ribu tenaga kerja.

"Saat ini saja pada fase pertama sudah ada 12 tenant (penyewa) yang sepakat berinvestasi di KITB. Dari 12 tenant itu rencananya ada tiga tenant yang akan beroperasi pada pertengahan tahun 2023," katanya.

Dikatakan, dengan peletakan batu pertama pembangunan gedung anjungan SIAP kerja di KIT Batang yang dilakukan oleh Menteri Tenaga Kerja juga menjadikan harapan bagi warga Kabupaten Batang dapat bekerja di perusahaan di KITB.

Adanya gedung anjungan SIAP kerja ini, kata dia, maka akan ada kesinambungan satu sama lain karena jika adanya lapangan kerja yang berlimpah maka harus ada persiapan untuk menyiapkan tenaga kerja yang kompeten sesuai kebutuhan perusahaan.

"Oleh karena itu, kami titip pada PT KITB dapat memprioritaskan terlebih dahulu pada tenaga kerja lokal. Jangan sampai mereka hanya menjadi penonton saja di tanah kelahirannya," katanya.