Purwokerto (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, kebut pelaksanaan vaksinasi dosis keempat bagi tenaga kesehatan di wilayah itu dalam rangka memberi kekebalan terhadap mereka dari penularan virus COVID-19 yang hingga saat ini terus bermutasi.

"Pelaksanaan vaksinasi dosis keempat bagi tenaga kesehatan di Banyumas akan dikebut karena mereka merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan bagi masyarakat," kata Bupati Banyumas Husein di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Minggu.

Ia mengatakan berdasarkan data Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), cakupan vaksinasi dosis keempat bagi tenaga kesehatan di Kabupaten Banyumas per tanggal 12 Agustus 2022 telah mencapai 4.783 orang atau 50,63 persen dari target sebanyak 9.447 sasaran.

Menurut dia, jumlah tenaga kesehatan yang akan mendapatkan vaksin dosis keempat tidak menutup kemungkinan melebihi target seperti halnya saat vaksinasi dosis pertama, kedua, dan ketiga.

Dalam hal ini, jumlah tenaga kesehatan di Banyumas yang telah mendapatkan vaksin dosis pertama mencapai 13.538 orang atau 143,30 persen, dosis kedua sebanyak 13.326 orang atau 141,06 persen, dan dosis ketiga sebanyak 12.048 orang atau 127,92 persen.

"Vaksinasi dosis keempat sementara ini hanya untuk tenaga kesehatan, belum ada instruksi untuk diberikan kepada masyarakat umum," kata Bupati.

Terkait dengan cakupan vaksinasi secara kumulatif di Banyumas, Bupati Husein mengatakan berdasarkan data KPC-PEN per tanggal 12 Agustus 2022, dari target total sebanyak 1.556.869 sasaran, untuk dosis pertama telah mencapai 1.356.823 orang atau 87,15 persen, dosis kedua sebanyak 1.229.370 orang atau 78,96 persen, dan dosis ketiga sebesar 450.605 orang atau 36,47 persen.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyampaikan bahwa pemberian vaksin COVID-19 dosis keempat atau booster (penguat, red.) kedua untuk masyarakat menunggu cakupan vaksinasi penguat pertama mencapai hingga 50 persen dari target sasaran.

"Untuk masyarakat tunggu dulu, prioritas kita saat ini vaksin booster pertama, saat ini baru 26,8 persen, target kita kan 50 persen. Pak Menteri minta sampai 70 persen. Kepada masyarakat yuk kita sama-sama meningkatkan cakupan," ujar Juru bicara Kemenkes Mohammad Syahril dalam bincang-bincang yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin (1/8).

Sebagai catatan, pemerintah menargetkan pemberian vaksin COVID-19 kepada 208.265.720 juta orang yang menjadi sasaran vaksinasi COVID-19.

Saat ini, Syahril menekankan bahwa pemberian booster kedua baru diperuntukkan bagi tenaga kesehatan mengingat durasi proteksi vaksin penguat pertama cenderung mulai menurun.

"Tenaga kesehatan sudah 12 bulan dilakukan booster pertama sehingga efektifitas antibodinya sudah menurun," tuturnya. ***3***