Perluas pasar alkes, Gakeslab dorong IKM miliki e-katalog
Jumat, 19 Agustus 2022 6:49 WIB
Sekretaris Jenderal Gakeslab Indonesia Randy H Teguh (kiri) dan Asisten Deputi Investasi Strategis Kementerian Koordinasi Maritim dan Investasi RI Bimo Wijayanto (kanan) saat memberikan keterangan terkait industri alkes di dalam negeri di Solo, Kamis (18/8/2022). ANTARA/Aris Wasita
Solo (ANTARA) - Asosiasi Gabungan Perusahaan Alat Kesehatan dan Alat Laboratorium (Gakeslab) mendorong industri kecil dan menengah (IKM) memperluas pasar alat kesehatan melalui fasilitas e-katalog.
Sekretaris Jenderal Gakeslab Indonesia Randy H Teguh di Solo, Kamis, mengatakan kunci pertumbuhan industri alat kesehatan yang terpenting ada pada pasar. Menurut dia, jika pasarnya hanya mengandalkan lokal maka hasilnya akan kecil.
Bahkan, dikatakannya, ada beberapa produk alat kesehatan yang jika hanya mengandalkan pasar Indonesia hasilnya akan kurang optimal karena pasarnya kecil.
"Ini yang menjadi masalah industri alkes besar, seperti alat CT Scan atau MRI. Hanya rumah sakit besar yang bisa beli dan sekali beli jangka waktunya 5-10 tahun lagi, sehingga kapasitas produksinya harus menyasar market ekspor," katanya.
Oleh karena itu, dikatakannya, pasar industri alat kesehatan harus menyeluruh secara nasional. Dengan demikian, ia mengapresiasi mekanisme pengadaan barang termasuk alat kesehatan melalui e-katalog.
"Baik LKPP nasional maupun sektoral melalui Kementerian Kesehatan. Dalam hal ini, kami juga mendorong pengadaan barang melalui e-katalog ini terus dimasifkan," katanya.
Dengan demikian, menurut dia langkah tersebut akan memberikan akses IKM di daerah untuk memperoleh akses pasar secara nasional.
Baca juga: Ganjar dorong RS pakai peralatan kesehatan lokal
Ia mengatakan berdasarkan data dari LKPP dan Kementerian Kesehatan dari sekitar 400 perusahaan pemilik alat kesehatan, hingga saat ini ada sekitar 80 persen yang sudah masuk pada e-katalog.
Pada kesempatan yang sama, Asisten Deputi Investasi Strategis Kementerian Koordinasi Maritim dan Investasi RI Bimo Wijayanto mengatakan pengadaan melalui e-katalog akan memperluas pasar IKM alat kesehatan asal Solo. Di sisi lain, dikatakannya, prospek neraca kesehatan ke depan makin lama makin bagus.
"Ketika membuka e-katalog sebenarnya market nasional. Di Solo ada pemain UMKM alkes yang cukup signifikan, itu karena Solo salah satu wilayah yang ramah investasi, dari sisi SDM juga bagus, kemudian faktor produksinya juga ada. Kami sangat support UMKM alkes di daerah," kata Bimo Wijayanto.
Sekretaris Jenderal Gakeslab Indonesia Randy H Teguh di Solo, Kamis, mengatakan kunci pertumbuhan industri alat kesehatan yang terpenting ada pada pasar. Menurut dia, jika pasarnya hanya mengandalkan lokal maka hasilnya akan kecil.
Bahkan, dikatakannya, ada beberapa produk alat kesehatan yang jika hanya mengandalkan pasar Indonesia hasilnya akan kurang optimal karena pasarnya kecil.
"Ini yang menjadi masalah industri alkes besar, seperti alat CT Scan atau MRI. Hanya rumah sakit besar yang bisa beli dan sekali beli jangka waktunya 5-10 tahun lagi, sehingga kapasitas produksinya harus menyasar market ekspor," katanya.
Oleh karena itu, dikatakannya, pasar industri alat kesehatan harus menyeluruh secara nasional. Dengan demikian, ia mengapresiasi mekanisme pengadaan barang termasuk alat kesehatan melalui e-katalog.
"Baik LKPP nasional maupun sektoral melalui Kementerian Kesehatan. Dalam hal ini, kami juga mendorong pengadaan barang melalui e-katalog ini terus dimasifkan," katanya.
Dengan demikian, menurut dia langkah tersebut akan memberikan akses IKM di daerah untuk memperoleh akses pasar secara nasional.
Baca juga: Ganjar dorong RS pakai peralatan kesehatan lokal
Ia mengatakan berdasarkan data dari LKPP dan Kementerian Kesehatan dari sekitar 400 perusahaan pemilik alat kesehatan, hingga saat ini ada sekitar 80 persen yang sudah masuk pada e-katalog.
Pada kesempatan yang sama, Asisten Deputi Investasi Strategis Kementerian Koordinasi Maritim dan Investasi RI Bimo Wijayanto mengatakan pengadaan melalui e-katalog akan memperluas pasar IKM alat kesehatan asal Solo. Di sisi lain, dikatakannya, prospek neraca kesehatan ke depan makin lama makin bagus.
"Ketika membuka e-katalog sebenarnya market nasional. Di Solo ada pemain UMKM alkes yang cukup signifikan, itu karena Solo salah satu wilayah yang ramah investasi, dari sisi SDM juga bagus, kemudian faktor produksinya juga ada. Kami sangat support UMKM alkes di daerah," kata Bimo Wijayanto.
Pewarta : Aris Wasita
Editor : Wisnu Adhi Nugroho
Copyright © ANTARA 2024